Koresponden koranmerah(17/01/2018)
Polemic perbedaan penetapan jatuhnya bau nyale di Lombok tengah tahun 2018 ini antara Pemda dan Rowot sasak semakin meruncing.kedua pihak akan melakukan bau nyale sesui yang diyakini masing masing.
Pernyataan panas datang dari kepala dinas pariwisata Lombok Tengah Lalu Putrie.
“Sudah dua kali kita ikuti kalender rowot sasak,namun dua kali kita gagal bau nyale,tahun kemaren dan tahun sebelumnya,jadi tidak benar mereka tidak pernah diajak rapat “sebut putrie.
Putrie menyatakan ada banyak keterangan yang tidak benar disampaikan oleh pihak pihak itu.
“ini bukti undangannya,saya telpon,saya WA,dibaca tapi tidak dibalas”ungkap putrie sambil menunjukkan telpon genggamnya.
Putrie juga memaparkan selama ini tidak pernah bau nyale jatuh dibawah tanggal 20 februari,selalu diatas tanggal 20 saja.
“tidak ada intervensi apapun dari pemerintah daerah untuk kepentingan apapun”tegas tokoh ketare ini.
Terkait dengan perbedaan alur cerita Putri Mandalika,putrie menyatakan kisah itu sudah menjadi khasanah budaya.
“saya tantang duduk bersama siapa yang berbeda itu,kita bahas dengan kajian yang mendalam ,putri mandalika itu terjun di pantai seger sebagai bentuk kecintaannya kepada rakyat sebagai pesan perdamaian bagi rakyatnya“ujar putrie.