Koresponden koranmerah(30/01/2018)
Lombok marathon yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi NTB yang digelar pada minggu (28/01) kemaren meninggalkan bekas tak sedap ,baik bagi peserta sendiri maupun pelaku wisata.
Bagi peserta, tentu kericuhan karena insiden piala jadi coreng yang terlihat jelas di muka panitia,tak hanya itu imbas bagi pelaku wisata juga ternyata menimbulkan dampak buruk.
“para travel wisata sengsara dengan acara marathon yang star dari senggigi ampenan,pejanggik itu,betapa tidak para agent travel tidak bisa melakukan cek out dari hotel akibat jalan ditutup “ungkap rudi,pengusaha travel dan wisata.
Menurut rudi,harusnya panitia tidak mengambil rute sengigi ampenan,dalam kota,karena mengakibatkan penutupan jalan yang cukup lama,ia merasakan sendiri dampak ditutupnya jalur itu,padahal jalur itu ,jalur utama.
“kenapa tidak didaerah sekotong ,jalur sepi yang minim pengendara,jadi tidak sampai menutup jalur,kasihan para agent travel tidak bisa cek out dari hotel akibat acara Lombok marathon itu “ujar rudi.
Rudi juga menyebutkan tidak ada pemberitahuan kepada pelaku wisata,terutama pengusaha travel akan adanya penutupan jalur itu,sehingga mereka kelabakan,selain itu rudi juga menyatakan Lombok marathon tak dapat dijual oleh pelaku wisata.
“tak ada pemberitahuan ke para pengusaha travel,tidak ada pemberitahuan berupa selebaran ke pengusaha hotel,kacau acara ini,bikin rugi travel agent,sengsara kita “kecam rudi.
Seperti diketahui,acara Lombok marathon ini diselenggerakan oleh koni,panitia dan Dinas Pariwisata NTB.