Majlis Adat Sasak (MAS) hari ini ,minggu (11/02) menggelar sangkep beleq paer tengaq bertempat di becingah agung alun alun kota praya.dalam kegiatan tersebut hadir sejumlah tokoh adat ,para pengelingsir adat sasak,kepala dinas pariwisata lombok tengah dan wakil bupati lombok tengah,Lalu Fathul Bahri.
Sangkep paer tengaq ini dihajatkan sebagai ajang bertemunya para tokoh sasak yang ada di lombok tengah.
“sangkep paer tengaq ini adalah amanat dari sangkep beleq Majlis Adat Sasak yang pernah dilakukan di sembalun,dan untuk paer tengaq ,kita lakukan hari ini “ungkap ketua panitia sangkep beleq,Lalu Arief Rahman Hakim.
Arief menyatakan tujuan diselenggarakan sangkep beleq paer tengaq ini adalah yang pertama untuk merumuskan struktur kepengurusan MAS di lombok tengah,karena selama ini belum ada kepengurusan MAS di lombok tengah sehingga pemerintah daerah tidak bisa menjalin komunikasi langsung dengan MAS.
“dengan adanya kepengurusan MAS di paer tengaq (Lombok Tengah) maka akan mudah menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik antara pemerintah dengan MAS “jelas ketua komisi 3 ini.
Selain itu tujuan yang kedua digelarnya sangkep beleq paer tengaq adalah untuk membahas isu isu terkini yang berkaitan dengan ada istiadat sasak,karena banyak yang belum memahami sepenuhnya tentang adat istiadat sasak,sebut saja soal cara berpakaian.
“misalnya ada yang pakai pakaian adat semau maunya,ada yang pakai capuk (ikat kepala khas suku sasak) warna putih,leang (pakaian khas sasak) warna kuning ,itu kan pakaian hindu ,padahal itu dipakai untuk sembahyang orang hindu,ini kan karena tidak kepahaman saja,termasuk juga soal (adat) nyongkolan “jelas arif.
Untuk itu gelar sangkep beleq paer tengaq akan memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan persoalan yang muncul di tataran suku sasak saat ini,dimana diera modern saat ini,terutama kalangan muda tak mengerti nilai khasanah sukunya sendiri.
Sementara itu wakil bupati lombok tengah,lalu fathul bahri menyatakan bahwa gelaran sankep beleq masyarakat adat sasak paer tengaq ini memiliki makna sangat strategis diera seperti saat ini.MAS diminta sebagai garda terdepan dalam menjaga nilai luhur adat sasak.
“Kemajuan teknologi saat ini sedikit tidak telah merubah perilaku,terutama generasi muda,jangan sampai 10 tahun kedepan,nilai adat istiadat dan jati diri kita terlupakan oleh arus perkembangan modernisasi “ujar Lalu fathul Bahri.