Ada pernyataan menarik dari pemucuk wali paer Majlis Adat Sasak (MAS), Lalu Mujitahid saat gelar sangkep beleq paer tengaq pertama di Lombok Tengah,NTB hari ini, minggu (11/02).
Dalam sambutannya,lalu mujitahid menyentil kondisi NTB saat ini,dimana NTB masih terpuruk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) nya di posisi ke 4 dari bawah,diatas papua barat dibawah NTT,artinya masih di posisi 30 dari 34 propinsi di indonesia.
“apa yang salah,apa yang kurang (IPM NTB rendah),sehingga terjadi ketimpangan seperti itu ,seperti yang kita tahu tolak ukur penilaian IPM adalah pendidikan,kesehatan dan ekonomi “ungkap mantan bupati Lombok barat ini.
Seperti diketahui penduduk NTB sebagian besar adalah suku sasak yang mendiami pulau Lombok,pulau Lombok yang mayoritas suku sasak ini menurut l mujitahid masih rendah kondisi IPMnya,Alasannya ?
Menurut lalu mujitahid,sejarah penguasaan lahan menjadi salah satu faktornya.tokoh NTB yang 10 tahun menjadi bupati Lombok barat era orde baru ini mengambarkan bahwa penduduk NTB sebanyak 5 juta jiwa,3,5 juta adalah suku sasak sedangkan penduduk pulau Sumbawa hanya 1,5 juta,namun di pulau sumbawa memiliki luas dua pertiga dari luas NTB artinya bahwa penguasaan lahan di pulau sumbawa lebih luas,dimana hampir satu orang bisa menguasai lahan 1-2 hektar lebih,sementara di pulau lombok,setiap orang mungkin hanya menguasi lahan hanya seperempat hektar,bahkan ada yang hanya menjadi penggarap saja.
“bahkan (zaman dulu ) orang asli suku sasak tidak diberikan memiliki tanah,bisa dilihat sampai sekarang,dari perempuan sampai batu layar ,dari ampenan sampai mantang milik orang bali “terang mantan walikota mataram 10 tahun ini.
Selain itu sebab IPM suku sasak rendah adalah pembentukan mental karena penjajahan.sepuh suku sasak ini juga menggambarkan bahwa penjajahan yang menimpa suku sasak sekitar 200 tahun membentuk mental orang orang sasak,dimana suku sasak pernah dijajah oleh kerajaan karang asem bali selama 150 tahun dan belanda selama 50 tahun.
“Dan penjajah manapun,tidak ada yang ingin daerah yang dijajahnya itu maju,mereka ingin wilayah jajahannya tetap bodoh dan miskin,kita ditindas“terang penguasa era orde baru ini.
Faktor selanjutnya adalah mental kerja dari orang orang sasak yang masih lemah yang tidak bisa bekerja keras.
“Ditambah lagi etos kerja dan jiwa kewirausahaan orang sasak sangat rendah membuat IPM orang sasak sangat rendah”tambah lalu mujitahid
Adpun faktor IPM orang sasak rendah juga menurut mujitahid adalah sulit diajak untuk maju.ia menceritakan saat memimpin lombok barat selama 10 tahun dan kota mataram 10 tahun,ia sering tidak pulang kerumah dan meninggalkan kantor menuju ke hutan hutan,ke desa desa untuk mengajak warga suku sasak untuk mau maju lepas dari kemalasan.
“tapi jawabannya adalah aroo wah,aroo ,aroo,semangiq wah mene,asal mauq molahan,ini yang tidak berubah sampai sekarang “ujar lalu mujitahid.
Lalu mujitahid menungkapkan semua ini dengan tujuan agar pemerintah saat ini,baik gubernur,bupati dan walikota untuk memperhatikan sungguh sungguh pembangunan manusia dan menjadi prioritas,sehingga capaian pembangunan infrastruktur yang ada saat ini tidak sia sia dan akan dinikmati oleh orang luar,sementara orang sasak hanya menjadi penonton saja.
“kalau tidak disiapkan masyarakat sasak menjadi pelaku pembangunan,maka hanya akan menjadi penonton saja,jadi pembangunan manusia sangat utama “pungkas pria asal kota praya ini.