Aksi Cepat Tanggap (ACT) layarkan 10 ribu ton beras ke Palestina. Bantuan ini akan dibawa secara bertahap, pemberangkatan awal dengan Kapal Kemanusiaan Palestina membawa 2 ribu ton beras.
Keputusan sepihak AS terkait pemindahan ibu kota Israel ke Yerusalem atau Al-Quds telah memantik kembali krisis Israel-Palestina. Reaksi protes maupun kecaman secara keras dilayangkan oleh warga Palestina dan dunia, termasuk Indonesia.
Peristiwa tersebut juga memicu konsolidasi filantropi yang kuat dari rakyat Indonesia. Empati dan kepedulian bangsa Indonesia untuk Palestina pun bertambah. ACT selama ini mengumpulkan donasi dan kembali akan menyalurkannya.
Bantuan kemanusiaan yang akan dikirim kali ini lebih masif berupa 10 ribu ton beras. Yang akan dikirim secara bertahap, Kapal Kemanusiaan Palestina pertama sudah berlayar tanggal 21 Februari 2018 lalu dengan mambawa 2 ribu ton beras. Tidak hanya beras, bantuan pangan lain seperti gula dan tepung juga turut diangkut oleh Kapal Kemanusiaan Palestina.
Bantuan pangan menjadi prioritas pengiriman karena dibutuhkan mendesak. Pasang surut tindakan represif sepihak Israel semakin memperburuk kondisi warga Palestina. Tak hanya di Yerusalem Timur, tapi juga di Gaza.
Lebih dari 80 persen warga Gaza saat ini hidup dalam kesulitan ekonomi sosial termasuk pangan. Sejauh ini mereka hidup serba terbatas dan mengandalkan bantuan dari dunia luar.
Presiden ACT Ahyudin menyampaikan Kapal Kemanusiaan Palestina (KKP) merupakan sekuel kolaboratif masyarakat, pelaku usaha, dan relawan kemanusiaan. Seperti dua Kapal Kemanusiaan yang telah mengirimkan bantuan pangan untuk korban kelaparan di Afrika dan pengungsi Rohingya di Bangladesh, KKP melibatkan peran besar bangsa Indonesia.
Yang membuatnya berbeda dari proyek KK sebelumnya, KKP Palestina telah membangkitkan kepedulian global. Sejauh ini, beberapa negara di Eropa dan Asia Tenggara telah menyatakan komitmennya untuk ikut mendukung proyek tersebut. Ini membuktikan bahwa kebangkitan filantropi global telah bersatu untuk mengatasi problem Palestina.
Sementara Kepala Cabang ACT NTB, L.M. Alfian mengatakan bahwa NTB sudah mengirim lebih dari ½ M rupiah donasi untuk Kapal Kemanusiaan Palestina dan menargetkan NTB akan menyumbang 500 Ton beras untuk Palestina.
“KKP dan kepedulian global ini juga harus bisa menjadi penyemangat seluruh elemen ummat dan masyarakat NTB untuk bersatu, baik kalangan Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Organisasi, Komunitas maupun orang per orang. Dan ACT-MRI NTB berharap bisa menjadi bagian dari kolaborasi ummat tersebut” ujar Alfian.