warga demo di depan SPBU Pertamina Makam Pahlawan,Praya
Koresponden koranmerah (08/3/2018)
Seratusan warga mendatangi lokasi Pertamina alias SPBU bin POM BENSIN yang berada di timur Makam Pahlawan Praya,Lombok Tengah,NTB,kamis (8/3).Kedatangan orang-orang ini dengan membawa setumpuk aspirasi berupa keluhan akan keberadaan SPBU Pertamina itu.
Antara lain tuntutan mereka adalah mengenai meminta pihak pengelola pertamina agar menyerap tenaga kerja sekitar pertamina,ditengarai 90 persen karyawannya berasal dari luar kecamatan praya,bahkan dari luar Lombok Tengah.
“Kalau tidak ada orang kita,lebih baik pertamina ini kita tutup “ketus H.Sahirudin menggebu saat menyampaikan orasinya.
Mengamini orasi H.Sahirudin masa yang lain berteriak“tutup !!! “
Massa pun sempat melakukan penyegelan terhadap SPBU pertamina dengan membentangkan tali dipintu masuk SPBU pertamina sebagai simbol massa tidak terima dengan keberadaan SPBU Pertamina yang mengabaikan warga sekitar.
Saat pertemuan dengan pihak SPBU Pertamina,salah satu perwakilan massa kembali mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap tingkah pihak pertamina yang tidak merekrut orang sekitar SPBU Pertamina.
“Bagaimana perekrutan operator disini,karena saya lihat tidak diakomodir,kami melihat tidak ada yang diakomodir orang-orang disekitar Pertamina ini “jelas Ahmad Halim,perwakilan massa saat pertemuan dengan pihak pertamina.
Halim menyebutkan,ada kekecewaan dari masyarakat sekitar.saat pembangunan pertamina,warga sekitar tidak dilibatkan,sampai pertamina itu jadi,warga setempatpun tidak ada yang direkrut bekerja.
“Ada diskriminasi dalam proses pembangunan,dimana warga lokal tidak diikuti sertakan.”pungkas halim.
Sementara itu pihak SPBU Pertamina menyatakan akan menyampaikan tuntutan warga kepada manajemen.
“Kami hanya karyawan biasa,kami akan menyampaikan tuntutan bapak bapak ke manajemen “kata Wayan Sugiarte,salah satu karyawan pertamina.
Tidak puas dengan jawaban pihak pertamina,massa mendesak agar pihak SPBU Pertamina segera mengakomodir tuntutan mereka.jika tidak,maka massa mengancam akan kembali datang dengan jumlah yang lebih besar.
