Saduran koranmerah (11/3/2018.Marian Kiyut :Tukang Jagal Ibu Kandung Kebumen, Tampang Tattoan Tapi Duit Masih Minta Ortu.
Cerita Malin Kundang, seorang anak yang dikutuk menjadi batu karena durhaka pada ibunya seperti tidak ada apa-apanya dibandingkan Malin Kundang jaman now yang satu ini. Seorang anak di Kebumen, tega menjadi pencabut nyawa bagi ibu kandungnya sendiri. Membunuh saja sudah menjadi perbuatan yang tidak bisa dibayangkan ngerinya, apalagi dengan cara keji.
SD ini menurut penuturan warga memang agak-agak miring. Saking miringnya sampai wajahnya pun dipenuhi oleh tatto. Usianya sudah tidak lagi muda karena sudah masuk kepala tiga, tapi masih bujang gara-gara tak punya penghasilan sendiri. Ada untungnya juga tidak ada yang “hoki” jadi istrinya, lha wong ibu kandung sendiri saja dilibas apalagi cuma istri?
Idealnya orang sudah 30 tahun keatas itu sudah lumayan mapan, setidaknya sudah mandiri dan tidak merepotkan orang lain. Lha ini orang malah masih suka minta-minta ke ibunya. Tidak tanggung-tanggung, sekali minta 500 ribu rupiah. Harusnya sih malu sama tattonya. Tapi ya namanya agak terganggu jiwanya, mungkin urat malunya memang sudah putus. Seperti dilansir dari tribunnews.com (9/3/2018), SD ini menghabisi nyawa ibunya menggunakan parang hanya karena tidak diberi uang oleh korban. Peristiwa ini terjadi di Desa Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah.
Disebutnya gila, tapi masih inget yang namanya duit. Usai melakukan perbuatan pun pelaku ketakutan dan langsung ngibrit kabur. Kalau dipikir-pikir, mana ada orang ngakunya gila tapi sadar telah melakukan perbuatan salah. Yang ada sih kalau nurutin cerita seperti di film-film ya harusnya tertawa terbahak-bahak. Akan tetapi tetap saja, nanti dokter kejiwaan yang harus memeriksa kondisi pelaku. Bagaimana sih sebenarnya taraf gilanya? Apakah memang sudah betul-betul hilang akal, atau cuma stres dan masih sadar.