Demonstrasi yang digelar oleh Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan Honorer serta Tenaga magang dari kalangan tenaga kesehatan dan perawat di lombok tengah hari ini,rabu (21/3) yang mempertanyakan nasib mereka, berlangsung panas.kondisi ini terlihat, saat pertemuan perwakilan massa dengan sekda Lombok Tengah,HM Nursiah.
Dalam pertemuan dengan sekda, perwakilan massa mempertanyakan informasi yang beredar dikalangan tenaga kesehatan dan perawat yang menyebutkan bahwa sekda lah yang memberikan instruksi dan ancaman,jika mereka berdemo maka akan dilakukan pemecatan oleh sekda.
Dihadapan sekda, perwakilan massa,Lalu Tanu Mihadja langsung meminta klarifikasi kebenaran informasi tersebut.
“Mohon maaf pak sekda,benarkah informasi seperti itu .”tanya Tanu sambil menunjuk selebaran kertas berisi bunyi ancaman pemecatan tersebut.
Atas pertanyaan itu,Sekda Lombok Tengah,Nursiah langsung bereaksi.nada suaranya meninggi dengan raut muka marah.
“Ini bukti,tiang (bhs :saya ) diperalat,dihadapan pelungguh sami (bhs : anda semua).Demi Allah, saya tidak pernah seperti itu.jadi siapa yang mengatakan seperti itu,awas berurusan dengan saya.”sergah sekda.
Sekda menegaskan dirinya diperintah oleh bupati dan wakil bupati menjadi pelindung dan penasehat bagi para pegawai PTT dan Honorer di Lombok Tengah sehingga mereka tidak perlu khawatir.
“Biar informasinya tidak bias.”potong tanu
“Begini nanda tanu,kalau berbau sulit,maka saya yang dicatut.seperti kata saya tadi,saya sudah bersumpah, demi Allah.”ungkap sekda Nursiah membantah.
Sekda terlihat murka,karena namanya dicatut oleh oknum tertentu terkait dengan informasi ancaman pemecatan terhadap sejumlah tenaga PTT dan Honorer serta Magang di rumah sakit dan puskesmas.
Hari ini ratusan massa mendatangi kantor Bupati Lombok Tengah,NTB,mereka menuntut kejelasan nasib mereka,baik soal gaji dan tunjangan kapitasi.mereka diterima oleh sekda dan dirut RUSD Praya dan Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah.