Dewan lombok tengah,NTB yang tergabung dalam Panitia Khusus (Pansus) Laporan Pertanggung Keterangan Pertanggung jawaban (LKPJ) Bupati tahun 2018 mencecar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah dengan sejumlah pertanyaan.
Cecaran ini diajukan dewan saat rapat koordinasi pansus dengan 3 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yakni RUSD Praya,Dinas Sosial dan BPBD Lombok Tengah.
Berondongan pertanyaan datang dari Ketua Komisi 2 ,Samsul Qomar yang mempertanyakan sejumlah hal, langsung kepada Kepala Pelaksana BPBD,Muhammad.Samsul mengawali pertanyaannya dengan menyemprit keseriusan pemerintah dalam bekerja terutama BPBD.
“Pertama anda punya tidak dana penanggulangan bencana itu dan berapa jumlahnya.karena selama ini kalau ada bencana,orang sudah setengah tahun baru dibantu.kedua anda sudah control ndk jam masuk petugas honor.Saya dapat laporan ada yang tidak masuk.tapi tetap terima honor.nanti saya kasi datanya kalau anda tidak punya datanya.Ketiga,lama lama kita tidak akan dikasi lagi bantuan dari kementrian.Saya lihat speedboad itu sudah operasi ndak,koq masih di bendungan batujai terus saya lihat.Bapak mau menyelamatkan apa disana.coba yang serius caranya kerja,masak kayak gitu.”Cecar Samsul Qomar.
Dewan Dapil Jonggat-Pringgerate ini menilai ada banyak pekerjaan yang tidak beres di BPBD lombok tengah yang tidak diselesaikan dengan baik.padahal BPBD sangat penting posisinya, yang mana dibutuhkan 24 jam oleh masyarakat lombok tengah dalam mengatasi bencana.namun terkadang tidak sesui harapan masyarakat.
Menjawab berondongan cecaran tersebut.Kepala Pelaksana BPBD Lombok Tengah,Muhammad terlihat anteng.
“Untuk belanjar langsung di BPBD sekitar Rp 5 Milyar.yang kedua terima kasih untuk pak samsul qomar.memang sudah kita lakukan berbagai upaya.dan sekarang kami memperketat absensi dan kami panggil yang bersangkutan yang tidak masuk mulai dari 2 kali tidak masuk selama satu bulan itu.tapi masih ada juga(yang tidak masuk)namanya manusia.tapi kami terus melakukan pembinaan.”jelas Muhammad
Sementara terkiat Speedboad,mantan kabag aset ini menerangkan speedboad tersebut akan ditempatkan di kawasan ekonomi khusus .karena berfungsi untuk melakukan evakuasi kecelakaan laut.
“Memang kami mau bawa kesana,namun biayanya besar.untuk itu kami sedang membuat trailer untuk mengangkut kesana dan ini sudah 80 persen selesai pak.dalam waktu dekat ini kami akan tempatkan di kawasan ekonomi khusus.”jelas Muhammad.
Menanggapi penjelasan kepala BPBD lombok tengah tersebut,Samsul Qomar menilai BPDB harus berbenah lebih baik lagi karena BPBD dibutuhkan setiap saat karena bencana kapan saja bisa terjadi,terutama displin para petugas yang dituntut tetap siaga,bukan malah tidak masuk meninggalkan jadwal piket.