Lombok Tengah,NTB memiliki garis panjang pantai mencapai 83 Kilometer sepanjang wilayah selatan.ada ribuan masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir ,baik yang bermukim tetap maupun menjadi nelayan.tak hanya itu,ada banyak hotel yang tersebar.
Mengingat kondisi lombok tengah yang juga tak luput dari bahaya tsunami.pemda lombok tengah mewanti-wanti kepada seluruh warga yang bermukim di pesisir pantai untuk tanggap terhadap bahaya tersebut.parahnya lagi,hingga saat ini,belum ada perangkat untuk peringatan dini terhadap bahaya tsunami.sehingga masayarakat diminta untuk tetap waspada.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah,Muhammad.ia mengungkapkan hingga saat ini pemerintah belum memasang pendeteksi bencan tsunami .
“Belum ada deteksi dini tsunami ataupun sirine yang dipasang di kawasan pantai selatan,hingga saat ini.harusnya memang ada,mengingat lombok tengah juga pernah punya pengalaman dilanda Tsunami pada tahun 1971.”ujar Muhammad.
Pengalaman tsunami tahun 1971,2 orang meninggal saat itu,padahal sumber gempa ada di Pulau Sumba.
“Bagaimana kalau sumber gempanya ada di laut kita,karena lombok dan Sumbawa terdapat lempengan yang jika bergerak oleh gempa akan menyebabkan tsunami.”jelas mantan Kabag Aset ini.
Ia juga menambahkan,pemerintah sempat ada rencana membuat smelter tsunami sebagai tempat titik kumpul,namun hingga saat ini belum bisa terlaksana.
“Kita sudah sediakan lahan setengah hektar,tapi hilang rencana itu.”tukas Muhammad.
Mengingat belum adanya adanya alat pendeteksi tsunami maupun sirine,maka Muhammad menyerukan kepada masyarakat jika merasakan gempa besar berkekuatan 7,5 Sl,maka warga harus lari ke pegunungan.
“Kalau sudah gempa sebesar itu,maka jangan pikir pikir lagi,lari saja sudah.”tandas Muhammad.