Koresponden Koranmerah (11/05/2018)
Calon Gubernur nomor urut 3, Dr. H. Zulkieflimansyah kembali menyapa masyarakat Kabupaten Bima. Perjalanannya kali ini dimulai dari Kecamatan Woha pada Senin, (07/05/2018).
Selama 3 hari Ia bercengkrama dengan masyarakat Bima, mengunjungi 6 kecamatan yakni Woha, Belo, Pali Belo, Lambitu, Bolo, dan Wawo. Hingga malam tadi (Rabu, 09/05/2018) sudah lebih dari 40 titik Ia sambangi.
BACA JUGA : Yang Mau KTP Elektronik, Datang Besok Senen ke Alun Alun Tastura
Anggota DPR RI 3 Periode ini merasa bahagia bisa mengunjungi Kabupaten Bima kesekian kalinya. Ia membeberkan, banyak yang bertanya, “Apakah Pak Doktor tidak capek, setiap hari berangkat pagi-pagi, turun ke kampung dan dusun-dusun, pulang hingga larut malam?”.
Ia menjelaskan, blusukan turun ke kampung-kampung menyapa masyarakat memang gampang diucapkan tapi susah dilaksanakan. Ia mengakui bahwa sebagai manusia pasti merasa lelah tapi kelelahan itu seketika hilang ketika mendengarkan aspirasi masyarakat.
Baginya, itulah yang selalu membahagiakan, saling berbagi pengalaman dengan masyarakat dan melihat masalah dari berbagai sudut pandang.
“Tanpa sekat, kami duduk bersama membincangkan kebaikan – kebaikan, membincangkan masa depan NTB, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, demi NTB tercinta”. Ungkapnya.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini mengibaratkan NTB seperti Menjangan dan Macan dalam sebuah puisi yang berjudul Every Morning in Asia. Seekor Menjangan bangun dari peraduannya. Dia sadar dia harus berlari lebih cepat dari Macan yang paling cepat. Kalau tidak dia akan terbunuh. Pada saat yang sama, Macan juga bangun dari peraduannya. Dia harus berlari lebih cepat dari Menjangan yang paling lambat. Kalau tidak dia akan kelaparan.
“Dalam hidup itu, tidak peduli Anda Menjangan atau Macan, ketika fajar mulai menyingsing, Anda harus segera berlari. NTB ke depan seperti Menjangan dan Macan dalam puisi tersebut. Dalam organisasi modern, NTB mesti dikelola secara organik sebagai sebuah sistem yang besar. Siapapun yang memimpin NTB nanti, harus mengerti gambaran besar NTB itu seperti apa. Hanya yang mengertilah, yang bisa membuat NTB berlari lebih kencang”. Ungkapnya.
