Majlis Ulama Indonesia Lombok Tengah mengakui bahwa ajaran semacam Ahmadiyah sulit dibasmi.Pasalnya meski tergolong ajaran sesat yang sudah dikeluarkan keputusannya oleh pemerintah, namun juga tidak akan menjamin para pengikutnya bertaubat, kembali pada ajaran islam yang benar.
Hal ini disampaikan oleh Ketua MUI Lombok Tengah, H.Minggre Hamni.Ia menjelaskan Ajaran Ahmadiyah sulit dihilangkan mengingat itu adalah ediologi.
“Sulit ya, walaupun sesat tapi karena sudah ideology, mereka akan bela sampai mati.”kata Minggre.
Pihak MUI jelas Minggre sudah tak terhitung kalinya memberikan penyadaran kepada pengikut Ghulam Ahmad itu untuk kembali pada ajaran islam, namun tetap saja mereka tidak mau berpaling pada ajaran Ahmadiyah tersebut yang sudah jelas keberadaan sesat dan menyesatkan.
“Kalau sudah tidak mengakui Nabi Muhammad atau menambah Nabi baru maka jelaslah sesat.Tapi sulit diberikan pemahaman.Dia lebih memilih mengungsi untuk mempertahankan keyakinan mereka.”terang Minggre.
MUI Lombok Tengah mendorong pemerintah daerah untuk mengedepankan nilai nilai kemanusiaan dalam menyelesaikan persoalan Ahmadiyah ini.
“Bagaimanapun mereka manusia.ada anak-anak mereka yang juga adalah warga bangsa.Kita berharap pemerintah menyelesaikannya dengan bijaksana dan hati hati.MUI hanya bisa sebatas memberikan rekomendasi dan dorongan.Pemerintah yang punya kewenangan dalam mengatasi persoalan yang menyangkut penyelesaian warga Ahmadiyah yang ada di Lombok Tengah saat ini.”tukasnya.
Saat ini ada belasan kepala keluarga yang masih tinggal di penampungan eks rumah sakit praya.Mereka dulunya adalah warga Ahmadiyah yang diusir dari tempat tinggal mereka.sudah 12 tahun namun mereka masih mendiami lokasi itu.