Kapolres Mataram Bertindak Jadi Khatib. Pidato Soal Pilkada NTB

Koresponden Koranmerah ( Jumat, 29/06)

Dalam rangkaian kegiatan Tim Satgas Nusantara 2018, Kapolres Mataram, Jumat (29/6/2018) sekitar pukul. 12.15 Wita, melaksanakan Safari Jumat sekaligus anjangsana kepada para tokoh masyarakat dan agama di lingkungan Tangsi.

Dalam pelaksanaan Sholat Jumat di Masjid Al Mujahiddin, Lingkungan Tangsi, Kelurahan Ampenan Selatan, Kota Mataram, Kapolres, AKBP Muhammad,SIK bertindak selaku Khotib dan Imam. Ibadah Sholat Jumat tersebut juga dihadiri Danlanal Mataram Kolonel Laut (P) Ludi Muharjo, Kapolsek Ampenan, Kasat Binmas dan sejumlah Anggota Polres Mataram, Pengurus Masjid Al Mujahiddin, Lurah Ampenan Selatan, Para Kepala Lingkungan se-Kelurahan Ampenan Selatan, Toga dan Toma, serta Warga Masyarakat Lingkungan Tangsi.

Dalam khotbahnya sholat jumat, Kapolres AKBP, Muhammad,SIK menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, terutama para jamaah yang hadir, atas terselenggaranya pelaksanaan Pilkada Serentak, 27 Juni 2018, dengan lancar, aman dan sukses.

“Pesta demokrasi pemilihan kepala daerah yang digelar secara serentak pada 171 daerah tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya di NTB, yaitu pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, Alhamdullilah dapat kita laksanakan dengan aman,” ujar Muhammad, dalam khotbahnya.

Menurutnya situasi yang kondusif dapat dirasakan di Kota Mataram dan umumnya di Nusa Tenggara Barat.

“Kita bersyukurlah kita sebagai warga Kota Mataram tetap mempedomani ajaran Al-Qur’an, sehingga terciptanya rasa kedamaian. Sebab Al-Qur’an adalah pedoman hidup kita, pegangan hidup kita, petunjuk bagi orang-orang bertakwa,” ucapnya.

Kekhawatiran semua pihak dalam pelaksanaan Pilkada ini akan banyak mengandung potensi konflik dan perpecahan, karena adanya perbedaan pandangan dan pilihan yang dapat menimbulkan potensi konflik.

“Tapi Alhamdullilah, semuanya berjalan lancar, tidak ada konflik yang terjadi. Meski ada perbedaan pilihan, tetapi yang paling terpenting adalah persatuan dan kesatuan demi kemajuan daerah, bangsa dan negara,” tambahnya.

Lebih lanjut, Muhammad menyatakan, perbedaan merupakan anugrah, karena perbedaan kita juga lahir di dunia ini, dengan berbagai macam suku bangsa bahasa. Sungguh perbedaan ini merupakan suatu anugrah bahwa kita lahir di negara besar yang bersuku – suku berbangsa bangsa. Meskipun demikian kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

Karena itu, sebagai khotib, ia mengajak para jamaah agar pemilukada yang sudah berjalan sangat demokratis ini dan hasil perhitungan cepat oleh Lembaga Survey Indonesia (LSI), satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB memperoleh suara terbanyak.

Meski hasil perhitungan dari LSI itu sudah diketahui bersama, namun sebaiknya masyarakat diharapkan dapat menunggu hasil perhitungan dan rekapitulasi resmi dari pihak KPU, sebagai lembaga yang sah dan memiliki legitime dan dapat dipercaya.

Masyarakat diharapkan bisa menyikapi hasil penghitungan cepat versi quick count dari lembaga survei tersebut sebagai khasanah ilmiah saja.

“Jangan cepat mengambil keputusan soal pasangan yang memperoleh suara terbanyak. Tapi kita harus tunggu keputusan hasil perhitungan manual dari KPU,” jelasnya.

BACA JUGA; Penyelundupan Lobster Ke Singapura Di Gagalkan Petugas. Nilainya Fantastis

Mengakhiri khotbahnya, AKBP Muhammad, SIK, mengajak para jamaah, untuk sama sama berdoa agar wilayah Kota Mataram dan NTB serta umumnya NKRI tetap kondusif dan pemilukada terselenggara dengan damai sampai dengan semua tahapan selesai.

“Semoga kita semua selalu diberikan kesahatan dan kekuatan dalam menjalankan hidup, Amien,” pungkasnya.