Gubernur NTB, M. Zaenul Majdi nampaknya sudah bulat tekadnya untuk mendukung jokowi dalam perhelatan akbar pilpres 2019 mendatang. Belum dipastikan apakah keputusan politiknya ini karena ia kecewa dengan sikap Demokrat yang saat ini lebih menjual AHY ke sejumlah partai dan tokog tertentu untuk maju menjadi cawapres.
“ Demokrat bergerak kearah tertentu ( AHY).”kata Zaenul Majdi dalam acara AFD Now di CNN Indonesia.
Kata ini diungkapkan TGB sebagai responnya karena demokrat sangat menkhususkan Agus Harimurti Yudhono untuk diadu dalam pilpres mendatang. Bahkan TGB menyatakan ia tidak punya partai yang dapat mengusungnya menjadi capres atau wapres mengingat kondisi di partai demokrat yang hanya mengarahkan AHY sebagai skala prioritas partai.
“ Saya tidak punya partai, artinya saya tidak punya kewenangan untuk menentukan keputusan di partai.” Tambah TGB.
Kalimat ini bisa menjadi penanda bahwa TGB dalam kondisi kecewa dengan Demokrat. Ia nampaknya sudah punya ancang ancang untuk meninggalkan partai bintang mercy itu.namun saat ditanya akan pindah ke partai lain TGB menjawab.
“ Tidak, masih di demokratlah.”katanya
Sementara itu, terkait keputusan politik TGB yang mendukung jokowi ini, demokrat tak mau ambil pusing. Demokrat menegaskan bahwa apa yang disampaikan pentolan NW Nusa Tenggara Barat itu bukan pernyataan partai, melainkan pernyataan pribadi.
“Ini adalah pendapat pribadi dan tentunya terlepas dari pendpaat dari Partai Demokrat,” tegas Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto Agus di gedung DPR, Jakarta, Kamis (5/7/2018).
Akibat dari keputusannya ini, menurut agus , partai akan melakukan koordinasi. Nasib TGB akan ditentukan melalui musyawarah majlis tinggi partai.
Sementara itu pemerhati politik Don Zakiyamani di Kompasiana menyebutkan TGB akan segera di gusur oleh demokrat. mengingat TGB berpotensi menjegal AHY dan termasuk bisa menjadi ancaman bagi jokowi. Sehingga operasi politik untuk penghancuran dengan berbagai tekanan akan dilakukan agar TGB melunak, baik dari demokrat maupun petahana, jokowi.
“Nasib TGB bakal seperti Anas, itu artinya TGB akan segera digusur dari Partai Demokrat. Isu personal akan dihembuskan menggunakan teori konspirasi. Citra TGB akan mulai pudar, satu demi satu tuduhan dan propaganda akan disematkan pada dirinya. Mulai dari soal istri, anak, karir politik hingga MCA. Operasi menghancurkan nama TGB akan segera diluncurkan, maklum saja TGB berhadapan dengan mantan penguasa dan penguasa saat ini. “ kata Don
Disisi lain, TGB yang dikonfirmasi terkait keputusan mendukung jokowi menyatakan tidak ada kaitan dengan pemeriksaan terhadap penjualan saham Newmont. Yang mana sebelumnya pihaknya oleh KPK sudah dimintai keterangan terkait dugaan korupsi.
“ Kembalikan kontestasi politik pada wacana, gagasan dan visi misi dan hal hal positif yang dapat di nalar akal sehat.” Kata TGB dilansir dari Viva.co.id
Kemana NW akan berlabuh?
Seperti diketahui, TGB adalah pimpinan tertinggi Nahdlatul Wathan versi Pancor. Langkah politik TGB akan menentukan kemana organisasi itu akan dibawa. Sebelumya NW menjadi simpatisan lekat dari Partai Bulan Bintang. TGB pernah menjadi anggota DPR RI melalui PBB. bahkan menjadi gubernur pada priode pertama diusung oleh PBB dan PKS.
Atas sikap politiknya mendukung jokowi, TGB menyatakan belum berkomunikasi dengan dewan mustasyar NW. Ia menapikan, jika NW akan mengekor dengan keputusan pribadinya, meski ia sebagai ketua umum NW.
“ Ini keputusan pribadi saya.”kata TGB.
Namun dikabarkan, kakaknya M. Syamsul Lutfi dan pentolan DPW NW NTB, TGH. Hasanain Juani sudah berlabuh ke Nasdem. Kabar ini kemudian dikonfirmasi ke ketua DPW Demokrat NTB, Mahally Fikry.
“ Kami sedang telisik kebenarannya.” Kata Mahally.
Mahally menepis kabar gerbong NW akan dibawa ke Nasdem. Ia menyatakan tidak mengetahui persis kebijakan tersebut. Apakah TGB dan NW akan meninggalkan Demokrat seperti mereka meninggalkan PBB.
“ Saya fokus menjadi ketua Demokrat NTB dan ketua DPW NW. itu saja saya tidak punya kata kata untuk merespon itu.” Kata Mahally.