Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah menyorot kondisi pasar mingguan yang ada di Lombok Tengah yang selalu mengambil badan jalan sebagai areal berjualan.Meski sudah dilarang berulang kali, pedagang dan pembeli tidak mengindahkan dengan alasan kecepatan berinteraksi saat proses jual beli.
Untuk itu, dewan lombok tengah meminta kapolres lombok tengah dan jajarannya untuk mengamankan jika ada pasar mingguan disetiap desa yang mengambil badan jalan. Dampaknya, arus lalu lintas tersendat bahkan macet total.
“ Kondisi pasar mingguan yang menggunakan badan jalan membuat arus lalu lintas macet total, terutama di pagi hari. hampir kita tidak bisa lewat, tapi kadang kita tidak melihat polisi yang melakukan pengamanan.” Kata Wakil Ketua Dewan, Lalu Nasib.
Nasib mendesak kapolres menginstruksikan aparatnya agar turun ke pasar pasar mingguan.
“ Kita minta agar polisi ada disitu untuk mengatur lalu lintas.” Kata nasib.
Tak hanya itu, pihaknya juga meminta kapolres dan jajaranya agar mengamankan nyongkolan. dimana kondisi kekinian, nyongkolan seringkali membuat kemacetan parah. akibatnya sejumlah agenda masyarakat lainnnya dan para wisatawan jadi terhalang, terutama dijalur utama.
“ Kita minta polisi terjun langsung jika ada nyongkolan, harus diatur itu.” Kata politisi Gerindra ini.
Meski demikian, nasib juga meminta agar warga yang mengadakan nyongkolan agar melapor ke pihak kepolisian.
” Walapun menjalankan adat, tapi jangan semaunya juga menggunakan jalan, kan masyarakat lain juga menggunakannya.”tambahnya
Sementara itu kapolres lombok tengah, AKBP Kholilur Rohman menyatakan sudah membentuk tim satgas kejahatan jalanan. Selain memberantas jalan, petugas ini dibantu oleh satuan lain seperti babinkamtibmas.
“Sudah beroperasi seminggu lalu.tugas mereka selain penindakan juga langkah preventif kepada masyarakat, jumlah satgasnya 15 orang tapi dibantu oleh semua element terutama babinkamtibmas.” kata kapolres usai upacara HUT Bhayangkara di Mapolres Lombok Tengah.
