M.Zaenul Majdi, Gubernur NTB saat menerima laporan terkait lounching aplikasi TP4D
Koresponden koranmerah ( Selasa, 17/7)
M.Zaenul Majdi menjadi tokoh yang saat ini mengundang pro kontra. Di sosial media, pria yang kerap disapa TGB ini mendapat hujatan bertubi tubi, namun dipihak lain, ia juga mendapat sanjungan dan apresiasi atas keputusannya mendukung Joko Widodo untuk priode kedua kalinya.
Dalam wawancara Satu Meja Kompas TV, TGB diberikan sejumlah pertanyaan yang ia harus jawab dengan pendek.Pertanyaan itu disampaikan oleh Budiman Tanurejo, host acara itu. Dimana TGB harus menjawab 2 pilihan jawaban yang sudah disediakan.TGB tidak boleh memilih dua pilihan jawaban secara bersamaan atau menjawab dengan jawaban lain. Pertanyaan ini sering disebut Sudden Death Question atau pertanyaan mematikan.
“ Pilih kenak sanksi atau mengundurkan diri” tanya budiman
“Mengundurkan diri.”jawab TGB.
“Cukup jadi juru bicara atau menjadi wakil presiden”tanya budiman lagi
“ Wakil presiden.” Jawab TGB.
“ Ikut kata partai atau pilihan rasional” tanya budiman
“Pilihan rasional.”jawab TGB
“Politik keumatan atau politik kebangsaan.”tanya budiman
“Politik kebangsaan.”jawab TGB
“Berlabuh ke istana atau tetap di NTB.”tanya budiman
Mendengar pertanyaan ini, TGB dalam beberapa detik terdiam. ia menyebut pertanyaan ini sangat susah dijawab. host kembali mengulang pertanyaan yang sama. Dan dijawab oleh TGB.
“ Saya 17 september sudah selesai di NTB.” Jawab TGB.
Budiman tidak puas dan masih memberondong TGB dengan pertanyaan sama. akhirnya TGB menjawab.
“ Boleh mengajukan opsi ketiga nggak, berlabuh di kompas.”pungkasnya disambut tawa budiman.