Koresponden Koranmerah ( Rabu, 18/7)
Salah satu masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Bima yaitu rendahnya nilai siswa akibat kurangnya penggunaan bahasa Indonesia dalam proses belajar mengajar.
Untuk mengatasi masalah tersebut program kemitraan pendidikan Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bima mengenalkan program rintisan Gerakan Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar, yang disingkat ” Gembira “.
Sebanyak 12 guru mengikuti Short Course Literasi Fasilitator Daerah Program Rintisan Gembira, Selasa (17/7) di Gedung INOVASI (Eks Kantor Dinas Dikbudpora) Kabupaten Bima.
Melalui program Gembira , para fasilitator daerah sudah terpilih dilatih untuk menerapkan dan membagikan kemampuannya kepada rekan-rekan sesama guru, kepala sekolah, dan pengawas.
” Beragam modul bidang literasi dan numerasi berfokus pada transisi bahasa ibu ke Bahasa Indonesia disusun bersama sesuai konteks lokal untuk kemudian diujicoba melalui kegiatan “field testing” sebagai pedoman selama rintisan program yang mulai dijabarkan semester ini”. jelas Stella Puteri, Communication Officer INOVASI Bima.
Lebih lanjut stella menjelaskan, program ini diharapkan lebih mendorong peran para guru, kepala sekolah dan pengawas untuk turut meningkatkan kesadaran.
” Yakni kesadaran fonologis dalam proses pembelajaran, sehingga bermuara pada peningkatan kemampuan literasi siswa di Kabupaten Bima”. Terang Stella.
Bulan Juni lalu, Program Inovasi melakukan uji coba pada sejumlah guru, kepala sekolah dan pengawas di SDN Inpres Kalampa 1 Kecamatan Woha. Salah satu gurunya, Ahmad mengungkapkan kesannya.