Gempa berkekuatan 7,0 SR yang terjadi pada Minggu (5/8) meluluhlantahkan Kabupaten Lombok Utara (KLU). Hampir semua bangunan rumah warga serta puluhan infrastruktur pemerintahan rusak berat diguncang gempa. Guncangan gempa merata dirasakan dan tidak mengenal rumah pejabat. Bahkan bangunan rumah bupati Lombok Utara pun tinggal menunggu roboh saja.
Kini bupati pun tinggal ditenda seperti halnya warga lainnya di posko pengungsian Dusun Menggala Desa Persiapan Menggala Kecamatan Pemenang.
Tidak ada yang membedakan tenda yang digunakan bupati dengan warga lainnya. Tenda mandiri menggunakan terpal didirikan bersama istri dan anaknya.
“Saya selalu memantau kondisi masyarakat yang mengungsi di semua titik pengungsian. Saya hanya ingin memastikan merka baik-baik saja,”ujar bupati disetiap kali bertemu wartawan.
Dikatakannya, pemerintah tidak diam. Pemerintah selalu ada untuk masyarakat meski sama-sama berstatus sebagai pengungsi.
“Ini ujian untuk kita untuk Lombok Utara. Meski demikian, kita tidak patah semangat semua pejabat ikut bergerak bahkan tidak tidur sekarang ini,”katanya, Kamis malam ( 9/8)
“Saya pun hampir setiap hari tidak tidur. Di pengungsian saya dan keluarga juga bersama warga pengungsi yang lainnya,”sambungnya,
Lebih lanjut, bupati menyampaikan rasa terimakasih kepada semua masyarakat, relawan, Darmawan dan semua pihak yang terlibat dalam membantu para korban. Terlebih lagi rasa syukur kepada masyarakat dari semua daerah yang membantu menyumbangkan warga masyarakat, menyumbangkan sebagian sedikit hartanya untuk para korban.
“Sesungguhnya kita sedang di uji oleh Allah SWT,”tutupnya.
Sementara itu wakil bupati Lombok Utara ikut jadi pengungsi karena rumahnya juga roboh. Selain itu puluhan pejabat Lombok Utara mengalami hal serupa , tinggal ditenda pengungsian.