Beranda Nasional Heboh Korban Gempa Makan Serabut Kelapa. Lucu Lucuan

Heboh Korban Gempa Makan Serabut Kelapa. Lucu Lucuan

0
BERBAGI
korban gempa makan serabut kelapa
Pemerintah Propinsi NTB menelusuri informasi adanya korban yang makan serabut kelapa, ternyata informasi tersebut tidak benar. itu hanya lucu lucuan dari warga

Editorial Koranmerah ( Minggu, 19/8)


Beberapa hari lalu, sempat beredar video beberapa warga Dusun Lendang Batu, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara (KLU), memakan sabut kelapa. Salah satu di antaranya, Muhlis.

Banyak yang menilai aksi Muhlis dan warga, memakan sabut kelapa tersebut diakibatkan tidak adanya makanan atau bantuan yang disalurkan Pemerintah pasca gempa Lombok. Bagaimana sebenarnya kejadian yang menghebohkan jagad maya tersebut? Berikut penjelasan Muhlis kepada Tim dari Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB, saat ditemui di dusun setempat.
.
Tim tiba di dusunnya Muhlis sekitar jam 16.30 WITA. Saat ditemui, Muhlis sedang berkumpul dengan sejumlah warga lainnya. Tidak panjang Kalam, tim langsung menanyakan dan meminta penjelasan terkait tindakannya memakan sabut kelapa.
.
” Memakan sabut kelapa Mentimun saat masih muda merupakan kebiasaan masyarakat setempat. Dan itu sudah berlangsung sejak lama, jauh sebelum gempa terjadi. Karena, jenis kelapa ini memang enak dimakan sabutnya ketika kelapa itu masih muda. Bahkan, kelapa jenis itu hanya terdapat di Dusun Lendang Batu.” jelasnya.
.
Kemudian Muhlis menvideokan dirinya dan warga lain sedang makan sabut kelapa di kebun. Selanjutnya diunggah oleh warga sendiri sebagai bahan lucu-lucuan untuk saudara mereka yang akan ke Malaysia.

Karena itu, ia membantah bahwa mereka makan sabut kelapa lantaran tidak adanya makanan atau bantuan pemerintah.

Sementara itu kepala dusun, Saptudin, S.Pd menyampaikan bahwa bantuan dari pemerintah maupun relawan terus mengalir tiap harinya.

” Sejak awal gempa, bantuan tersebut dibagikan langsung ke 16 posko yang ada di duaun Lendang Batu, yang dihuni oleh 548 penduduk dusun dari 181 KK. Bahkan menurutnya, persediaan makanan penduduk masih banyak.’ Katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here