Status gempa Lombok untuk dijadikan Bencana Nasional menjadi polemik. Ada yang setuju ada yang tidak. Sejumlah pihak mendesak untuk dinaikkan statusnya menjadi bencana nasional. Bahkan DPRD Propinsi NTB sudah mengeluarkan keputusan untuk mendorong agar presiden Jokowi menaikkan statusnya menjadi bencana nasional.
Namun pihak yang tidak setuju ditetapkan menjadi bencana nasional beralasan karena akan mengganggu persepsi dunia terhadap Lombok yang saat ini gencar mempromosikan pariwisatanya. Seperti yang disampaikan oleh menko kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan termasuk juga Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung.
Hal yang sama disampaikan oleh Gubernur NTB, M.Zaenul Majdi. Ia menyatakan tidak terlalu penting penetapan status bencana Lombok menjadi bencana nasional.
“ Jadi yang paling penting menurut saya adalah penanganannya optimal atau tidak . Jadi status bagi kami bukan hal yang paling pokok.”katanya dalam wawancara CNNIndonesia.
Menurut gubernur, yang terpenting adalah penanganan yang masif yang diberikan oleh pemerintah pusat, baik logistik maupun pendanaan.
“ Saya pikir itu sedang berjalan proses penanganan itu.” Katanya
Pria yang kerap disapa TGB ini juga menjelaskan bahwa tak semua pulau lombok terpapar dampak gempa yang menyebabkan kerusakan parah. Yang terparah adalah bagian utara, barat dan timur.
“ Kalau disebutkan bencana nasional bisa mengesankan bahwa keseluruhan di Lombok atau di NTB itu terdampak. “ katanya.
Sementara itu, para politisi di senayan menyuarakan agar bencana lombok ditetapkan menjadi Bencana Nasional. Suara ini disampaikan oleh Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo.
“ Namun demikian melihat bencana yang bertubi-tubi, hampir 800 lebih kali gempa. maka kalau hari ini, besok atau lusa pemerintah menyatakan Lombok menjadi bencana nasional maka DPR akan memberikan dukungan penuh kepada pemerintah.” Ucapnya.