Keberadaan Koperasi Pasar di Pasar Induk Renteng Praya, Lombok Tengah, NTB di sorot oleh Suaka NTB. Menurut ketua Suaka, Bustomi Taifuri. Koperasi tersebut dinilainya tidak produktif dalam membantu pedagang pasca kebakaran melanda pasar tersebut yang mengakibatkan 1719 pedagang menjadi korban.
Bahkan Bustomi mengindikasikan bahwa koperasi tersebut tidak beroperasi, padahal pemerintah sudah mengucurkan anggaran untuk koperasi tersebut.
“ Waktu pembuatannya ada bantuan pemerintah Rp.1 Miliar. Kami langsung yang awasi. Sekarang orangnya ndak ada, koperasinya ndk ada.kemana.setidaknya dia membantu permodalan disana.”katanya dalam hearing di kantor DPRD Lombok Tengah, (29/8).
Bustomi juga mengancam akan membawa persoalan hilangnya uang Rp.1 Miliar tersebut ke ranah hukum.
“ Nanti kita akan berhadapan di polisi.”tambahnya.
Menurut bustomi, dana sejumlah Rp.1 Miliar tersebut adalah bagian dari program KUT (Koperasi Usaha Tani). Dimana ada oknum “orang dalam” pemerintah yang mencari keuntungan terhadap program tersebut dengan membuat koperasi fiktif.
“ Yang meminjam itu orang dalam. Siapa yang ndak tahu. Nanti saya bongkar disini. Nanti malu.”tandasnya.