Sejumlah tokoh lingkar Bandara Internasional Lombok meminta agar pemerintah pusat dan pemerintah propinsi NTB untuk mengkaji kembali penetapan nama bandara Lombok, Hal ini seperti disampaikan oleh HL. Abdul Aziz.
Menurutnya, nama seorang ulama sekelas TGH. Zaenudin Abdul Majid tidak pantas menjadi sebuah nama bandara. Mengingat di bandara sebagai fasilitas publik, orang yang datang berasal dari berbagai negara dengan adat istiadat yang berbeda yang kadang tidak sesui dengan agama Islam dan kearifan lokal masyarakat Lombok.
“Orang yang datang dari berbagai negara dengan cara berpakaian yang diluar kewajaran, ada yang pake celana pendek, yang pake segala macam.” Ungkapnya.
Untuk itu, Abdul Aziz menyatakan seluruh tokoh lingkar bandara menolak keras nama Tuan Guru menjadi nama bandara, karena justru merendahkan citra seorang Tuan Guru.
“Tidak elok karena di bandara itu macam orang yang datang. Masak nama Tuan Guru dijadikan nama bandara kan ndak enak.” Katanya.
Abdul Aziz menambahkan, tokoh masyarakat juga menekankan agar nama bandara tetap menjadi Lombok Internasional Airport atau Bandara Internasional Lombok.
“ Semua tidak setuju, tetap sudah LIA itu.” Tandasnya.