Istigosah yang dilakukan oleh ASN Pemda Lombok Tengah hari ini, Jumat (7/9) di Jalan By Pass Bandara Internasional Lombok berlangsung heroik dan panas.
Istigosah dipimpin oleh TGH. Makrif Makun yang dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah serta Sekda ini beragendakan melakukan doa bersama guna pembatalan nama Bandara Lombok pasca keluarnya SK Menteri Perhubungan dengan nama baru, Bandara Internasional Zaenudin Abdul Majid dari nama sebelumnya Lombok Internasional Airport atau Bandara Internasional Lombok.
Dalam Istigosah tersebut Bupati Lombok Tengah, Suhaili FT mengecam gubernur NTB, M.Zaenul Majdi yang dikatakannya tidak memilik etika dengan cara diam-diam mengusulkan nama bandara, sehingga tiba tiba keluar SK Menteri.
“ Diam diam mengusulkan nama dan keluar SK tanpa koordinasi dengan Pemda Lombok Tengah sebagai pemilik tempat.kita diajarkan etika. Dimana masyarakatnya sudah susah lelah sehingga bandara ini jadi. Sekarang kalau sudah begini baru ngaku-ngaku.” Ungkapnya.
Ketua DPD Golkar NTB ini juga menyatakan harusnya ada musyawarah terlebih dahulu karena ini menyangkut harga diri pemda dan masyarakat lombok tengah. Apa yang dilakukan oleh Zaenul Majdi menurutnya adalah tindakan ceroboh dan pelecehan terhadap Pemerintah dan Masyarakat Lombok Tengah. Ia menegaskan tidak akan tinggal diam, bahkan ia rela berhenti jadi bupati, jika sebab menolak nama bandara.
“ Saya siap berhenti jadi bupati kalau karena ini saya diberhentikan. Ini Keterlaluan.” Tandasnya.
Di tengah sambutan saat istigosah, Bupati Suhaili sempat menendang kursi saking geramnya. Tak hanya itu, usai istigosah, Bupati dan segenap ASN Lombok Tengah membubuhkan tanda tangan bercap darah sebagai protes keras terhadap tindakan Zaenul Majdi yang sepihak mengusulkan sehingga keluar SK penetapan nama bandara yang merupakan nama kakeknya itu.
“ Kita hormati Maulana Syech, tapi bukan begini caranya. Harga mati kami pertahankan, kami sudah banyak mengalah. Harusnya kami ngotot nama tokoh dari Loteng sebagi nama bandara, tapi kami mengalah dengan menetapkan nama Lombok sebagai nama bandara agar menyatukan kita semua. Apa yang terjadi saat ini adalah untuk kepentingan pribadi dan golongan kecil.” Pungkasnya.