ketua DPRD NTB saat menerima unjuk rasa penolakan SK penetapan nama bandara internasional lombok
Koresponden Koranmerah ( Rabu, 12/9)
Gubernur NTB, M.Zaenul Majdi tidak hadir dalam hearing publik yang digelar oleh tokoh masyarakat dan tokoh adat hari ini, Rabu ( 12/9) di gedung DPRD NTB yang menolak penetapan nama bandara.
Padahal Zaenul Majdi sudah diundang pihak Dewan untuk menjelaskan sebab musebab keluarnya SK penetapan nama bandara termasuk pencatutan nama DPRD NTB dalam SK tersebut yang menyebutkan perubahan nama bandara atas persetujuan DPRD NTB.
“ Hari ini kami mengundang Gubernur NTB tetapi sampai siang ini tidak ada komunikasi dan konon yang akan hadir adalah wakil gubernur tetapi sampai jam ini pun wakil gubernur tidak berada di tempat ini.” Ungkap ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaeda.
Dalam hearing tersebut, Pemprove NTB hanya diwakilkan oleh pejabat dari Dinas Perhubungan, namun kehadiran mereka dianggap tidak bisa memberikan informasi tuntas terkait penamaan bandara tersebut.
“ Ada yang mewakili eksekutif hari ini yakni infokom tapi kami anggap tidak bisa mewakili gubernur.” Ujar Politisi Golkar ini.
Sementara itu, Lalu Hizzy, perwakilan Aliansi Masyarakat Lombok mengaku kecewa dengan ketidak hadiran gubernur untuk menjelaskan langsung kepada masyarakat atas perubahan nama itu yang sejauh ini dianggap kuat unsur sentiment kelompok dan sentiment politik.
“ Kami kecewa dengan ketidak hadiran gubernur yang tidak mau hadir menjelaskan kepada masyarakat.” Ungkap Hizzy.
Hizzy menyatakan Aliansi Masyarakat Lombok mendesak agar nama bandara seperti semula yakni Lombok Internasional Airport karena dianggap tidak akan mengundang konflik dan mencakup semua unsur kelompok masyarakat di Lombok khususnya dan NTB pada umumum.
“ Kita desak SK itu dibekukakan dan kembali ke nama semula. Hal ini melihat kondisi masyarakat yang berkonflik karena keluarnya SK tersebut.” Pungkasnya.
