Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terhempas di atas level Rp 15.000 jadi atensi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima dengan melakukan aksi demonstrasi. Setelah menggelar aksi yang sama di Kantor DPRD Kota Bima dan DPRD Kabupaten Bima dua hari yang lalu, Massa Aksi dari HMI kembali menggelar orasi di Kantor Bupati Bima Godo (12/9).
Dalam Aksi tersebut nyaris terjadi kericuhan antara massa HMI dengan Pihak Kepolisian dan Sat Pol PP karena tak diizinkan masuk. Massa aksi juga menyampaikan kekecewaan terhadap Bupati Bima yang terkesan enggan menemui mereka. Fitriani Selaku ketua cabang HMI Bima dalam orasinya mengaku kecewa.
“ Kami sudah berjam-jam disini, jangan sampai kami mengindikasikan bahwa pemerintah daerah apatis terhadap kritik dan saran dari masyarakat dan jangan sampai kami menyimpulkan bahwa tidak ada itikat baik dalam menjemput dan menyambut suara generasi.” seru Fitriani.
Lebih lanjut, Fitriani menyebutkan aksi yang mereka lakukan adalah dasar kepentingan rakyat karena melihat kondisi saat ini.
” Apabila Mahasiswa sudah bungkam, maka kesejahteraan rakyat akan semakin terpuruk.”Tandasnya.
Kekecewaan massa aksi sempat redam setelah Wakil Bupati Bima, Dahlan M. Noor datang menemui mereka dan meminta maaf apabila Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri sedang memimpin rapat.
Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Bima berjanji akan menindaklanjuti suara Mahasiswa dan akan melakukan koordinasi dengan pusat sebagai pengendali dan pemegang kekuasaan.
” Kami mohon maaf lama menemui, kami ingin menjelaskan bahwa kita sedang melakukan rapat pimpinan, rapat kordinasi terkait program prioritas untuk mewujudkan Bima Ramah, itu yang kami lakukan, karena setiap OPD melaporkan satu persatu capaian -capaian yang dilakukan dan yang belum dilakukan, dan saya atas mama pemerintah meminta maaf karena ini bukan unsur kesengajaan, mengingat Mahasiswa terutama adik-adik HMI adalah Mitra kritis pemerintah” Jelas Wabup.
Setelah ditemui, mahasiswa HMi inipun membubarkan diri dengan teratur.