Pemuda Ketare ramai ramai memprotes keras adanya oknum yang mengaku sebagai pemuda Ketare dan membuat Spanduk Forum Pemuda Ketare Bersatu lalu kemudian mendukung penetapan nama bandara. Seperti saat unjuk rasa di Kantor Dinas Perhubungan NTB hari senen (17/9).
Para pemuda yang ada di Desa Ketare merasa tidak terima dengan adanya spanduk yang seolah olah mewakili kaum pemuda di desa Ketare. Mereka bahkan menggelar keterangan pers langsung malam ini ( Red: Senen Malam) untuk membantah klaim yang dilakukan oleh oknum orang tersebut.
“ Kami sangat menyayangkan adanya oknum yang mengatasnamakan Forum Pemuda Ketare Bersatu. Apalagi dalam orasinya hanya segelintir orang Ketare yang menolak pergantian nama. Kami merasa sangat dirugikan dan menghianati perjuangan hampir semua pemuda dan masyarakat Ketare yang menolak pergantian nama.” Kata Lalu Abdul Wazir, Tokoh Muda Ketare dalam keterangan persnya Senin malam (17/9) di desa Ketare.
Tak hanya itu, alasannya pemuda Ketare dirugikan menurut Wazir adalah karena hampir seratus persen pemuda dan masyarakat Ketare menolak dari awal perubahan nama bandara tersebut. Seakan muncul spanduk tersebut mengesankan bahwa semua masyarakat Ketare masuk dalam spanduk itu. Padahal itu ulah dari oknum yang hanya segelintir orang.
“ Pada malam hari ini, kami bersama sama dari ujung barat, timur, selatan utara desa Ketare menyatakan bahwa oknum yang tadi pagi menyatakan Forum Pemuda Ketare Bersatu adalah bohong dan hanya segelintir orang saja.” Kata Wazir.
Sekali lagi, Wazir menegaskan bahwa apa yang dikatakan dalam orasi yang mengatasnamakan pemuda Ketare dengan mendukung penetapan nama bandara ZAM adalah statemen oknum pribadi bukan pemuda Ketare secara keseluruhan.
“ Tidak ada Forum Pemuda Ketare Bersatu. Itu hanya forum bentukan untuk memecah belah. Hanya 4 orang. Kita pemuda Ketare tidak pernah tahu itu ada forum seperti itu. Sekali lagi kami tegaskan pemuda dan masyarakat Ketare tetap konsisten menolak perubahan nama bandara.” Pungkasnya.
Hal senada disampaikan oleh Lalu Ahmad Faizul Ulya, tokoh muda Ketare ini menegaskan bahwa semua pemuda Ketare ikut dalam istigosah penolakan pergantian nama bandara. Sehingga ia menyayangkan adanya oknum 4 orang yang menyatakan mewakili pemuda Ketare mendukung nama bandara.
“ Itu tidak ada koordinasi dengan Karang Taruna, dengan pemerintah Desa ada forum seperti itu. Semua pemuda disini hampir 100 persen menolak pergantian nama bandara.” Pungkasnya.
Tak hanya itu, ia juga menyayangkan adanya tulisan di spanduk yang dibawa oleh oknum warga ketare yang mengundang provokasi.
” Harusnya tidak demikian. karena itu akan memicu gejolak dan perpecahan. yang jelas dari kami dari pemuda tetap menolak.” Tandasnya lagi.