Ratusan orang dari berbagai elemen yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bela Pahlawan Nasional NTB menggelar unjuk rasa. Massa yang sebagian besar dari Lombok Tengah ini mendatangi Kantor Dinas Perhubungan NTB, Senen (17/9).
Disana mereka menyuarakan tuntutan agar Bandara Internasional Zaenudin Abdul Majid segera diresmikan. Tak hanya itu mereka juga memberikan dukungan kepada Dinas Perhubungan untuk tidak ragu lagi melaksanakan Surat Keputusan Menteri Perhubungan yang telah menetapkan nama ZAM sebagai nama bandara.
“ Beliu adalah satu satunya pahlawan nasional dari NTB maka sudah selayaknya bandara kita bernama pahlawan nasional.” Kata Ilham, salah satu perwakilan massa.
Selain itu, alasan bandara yang ada di Lombok Tengah tepat bernama ZAM karena sosoknya sudah dikenal luas tidak hanya di NTB tapi disejumlah daerah. Ilham juga menyampaikan bahwa obyek vital milik pemerintah selalu menggunakan nama pahlawan, seperti bandara lainnya di semua daerah.
“ Setidaknya penamaan bandara tersebut harus bersifat berskala nasional, maka yang paling tepat adalah nama pahlawan nasional bukan nama nama kerajaan.”katanya.
Tak hanya, ilham juga menjelaskan bahwa NTB terdiri dari pulau Lombok dan Sumbawa, sehingga penamaan bandara haruslah bisa mengakomodir kedua pulau tersebut.
“ Bandara tersebut bukan milik masyarakat Lombok Tengah, bukan milik beberapa orang. Bandara tersebut adalah milik pemerintah pusat.” Katanya.
Aksi di kantor Dinas Perhubungan ini tidak ditemui oleh Kadis Perhubungan. Karena tak berada ditempat. Massa pun memberikan surat pernyataan tersebut kepada pegawai disana.
Massa kemudian bergerak ke Islamic Center. Disana mereka diterima oleh Sekda NTB, Rosiady Sayuti. Menerima pernyataan dukungan terhadap penetapan nama bandara, Rosiady menegaskan akan menyampaikan aspirasi masyarakat ke Kementrian Perhubungan mengingat nama bandara sudah selayaknya bernama seorang pahlawan.
“ Nama pahlawan nasional dimana mana adalah nama yang digunakan untuk menjadi nama bandara di seluruh dunia. Inilah mengapa kemudian pemerintah pusat memberikan nama bandara karena hanya ada satu nama pahlawan. Itu dasarnya.” Kata Rosiady.
Kemudian perwakilan massa memberikan naskah dokumen aspirasi masyarakat kepada sekda NTB dan massa membubarkan diri dengan tertib.