Warga Mekar Sari menggelar demo memprotes tindakan Panitia Pilkades yang dinilai curang
Koresponden Koranmerah ( Rabu, 26/9)
Ratusan Warga Mekar Sari kembali menggelar unjuk rasa di kantor Bupati Lombok Tengah pada hari ini, Rabu (26/9). Mereka kembali meminta kejelasan terhadap dua bakal calon yang tidak diloloskan oleh Panitia Pilkades Mekar Sari. Dua Bakal Calon Kepala Desa itu adalah Sampurna Winata dan Arya Subandri.
Mereka menggelar long march dari depan Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) menuju kantor Bupati Lombok Tengah. Awalnya sempat terjadi kericuhan karena mereka meminta agar Sekda, M.Nursiah menemui mereka di halaman kantor Bupati. Namun mereka akhirnya mereka mau ditemui di ruang rapat utama bupati.
Dalam pertemuannya dengan Sekda, M.Nursiah, Perwakilan Massa Rahmat Halim meminta agar Sekda untuk meloloskan dua bakal calon yang tidak diloloskan oleh Panitia Pilkades.
“ Panitia Pilkades tidak menjalankan aturan. Mereka melanggar aturan yang ada. Sudah jelas-jelas dua bakal calon ini harusnya lolos.” Katanya.
Sementara itu, bakal Calon Kades Mekar Sari, Sampurna Winata membeberkan tingkah Panitia Pilkades yang telah berlaku curang pada dirinya.
“ Mereka melakukan verifikasi diam-diam. Hasilnya tidak pernah disampaikan ke kita. Selain itu, rekomendasi yang diberikan oleh pemda, mereka tidak taati.” Katanya.
Sampurna juga heran dengan sikap Ketua Pilkades, Murakib CS yang sewenang-wenang. Dimana ia menyebutkan dalam verifikasi awal KTP, yang tidak memenuhi syarat (TMS) 7 KTP. Maka ia berikan lagi tambahan, namun anehnya dalam rapat pleno, panitia Pilkades menyatakan KTP yang TMS sebanyak 200 lebih. Hal yang sama juga berlaku dengan Arya Subandri yang tidak lolos jadi calon kepala desa.
” Ini Jelas jelas telah melakukan kecurangan. kami tidak terima ini, kami akan berjuang sampai pemda meloloskan kami.” Sergahnya.
Sementara itu, Sekda Loteng, M.Nursiah menyatakan sudah berulang kali memanggil Ketua dan Anggota Panitia Pilkades Mekar Sari untuk bertemu dengan bakal calon yang tidak lolos, namun Murakib CS tidak pernah datang. Mereka datang tapi sudah malam. Mereka tidak mau seperti Pilkades Marong yang sekarang sudah selesai karena ketua Panitia Pilkades mau bertemu dengan bakal calon yang tidak lolos.
“ Seperti di Desa Marong, sekarang sudah selesai setelah kita pertemukan.” Kata sekda.
Untuk itu, Sekda menyatakan akan meminta semua dokumen dari Panitia Pilkades untuk menganalisa kembali, dimana letak kekeliruan mereka. Sehingga pemda bisa mengambil keputusan.
Tidak puas dengan jawaban sekda, Massa kemudian mendatangi Pendopo Wakil Bupati. Disana mereka tidak menemukan Wabup. Mereka kemudian beralih ke Pendopo Bupati, disana juga tidak ada bupati.
Akhirnya di pendopo bupati, massa mendeklarasikan Panitia Pilkades tandingan dan langsung mengambil nomor urut. Yang menempati nomor urut satu keluar atas nama Arya Subandri dan Nomor urut 2 Sampurna Winata.
