Kadis Pariwisata NTB, LM. Faozal saat memberikan sambutan dalam acara syukuran beroperasinya Apron Baru Angkasa Pura di Bandara Lombok
Koresponden Koranmerah ( Senen, 8/10)
Kepala Dinas Pariwisata NTB menjelaskan bahwa saat ini ia sedang berjibaku untuk memulihkan kondisi pariwisata Nusa Tenggara Barat pasca gempa yang prak poranda hingga 80 persen dengan kerugian mencapai Rp.7 Triliun. Hal ia sampai saat menghadiri syukuran beroperasinya Apron baru ( Parkir Pesawat) di Bandara Lombok (5/10).
Dalam kesempatan tersebut, Faozal menjelaskan tugas yang diberikan kepadanya dari Gubernur baru, Zulkieflimansyah, salah satunya adalah memperbanyak jadwal penerbangan baik dalam negeri maupun luar negeri. Dimana Gubernur menargetkan memperbanyak penerbangan langsung internasional guna memulihkan kondisi pasca gempa. Karena gubernur menilai banyak dampak langsung yang ditimbulkan dari penerbangan internasional bagi pemulihan pasca gempa dan pariwisata NTB.
“ Kalau tidak, gue bisa selesai jadi kadis.” Guyon Faozal disambut gelak tawa hadirin.
Oleh karena itu, dengan jadinya Apron baru yang sudah dibangun oleh Angkasa Pura ini, maka tidak ada alasan bagi maskapai penerbangan untuk tidak menambah penerbangan sesui dengan yang dikeluhkan sebelumnya maskapai yang siap menambah jadwal penerbangan tapi terkendala Apron.
“ Ndak ada lagi cerita keluhannya temen temen ya pak GM ya. Sudah gini apron sudah jadi.” Ujar Faozal menuju GM BIL, I Gusti Ngurah Ardhika.
Selain itu, pihaknya berharap kualitas pelayanan di bandara bisa maksimal. Baik itu kebersihan maupun Sumber Daya Manusia dalam melayani para pengunjung bandara.
Untuk mewujudkan target penerbangan langsung internasional ini. Faozal membeberkan akan mengadakan sejumlah lobi lobi dengan perusahaan penerbangan agar mau membuka penerbangan lintas negara. Salah satunya bertemu dengan pemilik Batik Air di Malaysia. Ia akan merayu Batik Air agar mau membuka penerbangan Lombok-Australia.
“ Kota kota di Australi sudah kita upayakan untuk segera. Mudahan dalam minggu depan ini saya akan ke Malaysia bertemu dengan pak Dubes RI untuk Malaysia, Pak Rusdi Kirana yang punya Batik Air.” Tandasnya.
Selain Australia, Pihak Angkasa Pura juga menargetkan China, Korea dan Brunei Dearussalam bisa membuka penerbangan langsung internasional.
