Dari hasil rapat kerja dengan pihak PDAM dan Bagian Ekonomi beberapa hari lalu dapat di ambil kesimpulan bahwa Loteng dalam keadaan krisis air bersih.Dari 50 ribu pelanggan yang ada, 10 ribu dinyatakan kesulitan untuk mendapat pasokan air.
Sementara untuk mengatasi kelangkaan air tersebut PDAM melakukan pengiriman air tangki ( mobil ) ke desa desa dan kerja sama dengan BPBD 250 tangki dan ribuan tangki ke masyarakat. Sayangnya mereka memungut bayaran dari 150 ribu sampai 250 ribu tergantung jarak tempuh.
” Kami sayangkan karena PDAM selama ini mengaku selalu untung bahkan untuk saat ini mereka untung Rp.1,5 M, loh kok malah tetap mungut ongkos atau jual air ke masyarakat kan ini aneh.” Kata Samsul Qomar
Samsul Qomar juga membeberkan Komisi 2 juga mempertanyakan jumlah tangki yang di jual dan digratiskan ke masyarakat namun tidak mendapat jawaban. Pihaknya saat hingga saat ini menunggu data itu di sampaikan ke komisi 2 untuk bahan pengawasan dan evaluasi.
” Mereka ini untung dan tidak menyetor ke Kas Daerah tapi tetap suruh masyarakat bayar air mobil tangki , kami minta di hentikan dan masyarakat tetap di gratiskan dimana saja mereka berada.” Katanya.
Sementara itu, Qomar juga menjelaskan untuk pelanggan yang sama sekali tidak mendapatkan air, PDAM tidak akan menagih pembayaran termasuk bebannya.
” Jangan ada yang bayar bagi pelanggan yang sama sekali tidak ada airnya. Kalau ada yang datang, kasi tau kami nanti kami panggil lagi.” Ujar pemuda Pancasila.
Sementara penjelasan PDAM terhadap Langkanya air saat ini karena masalah musim kemarau. Debit yang sudah mengecil akibat hutan yg berkurang serta ada sumber mata air yg rusak longsor akibat gempa, yang rusak itu butuh dana untuk di perbaiki.
