Event lomba lari berskala internasional “TNI International Marathon 2018” yang diselenggarakan TNI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) The Mandalika Kuta Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) berjalan lancar, aman, dan sukses, Minggu (4/11).
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji S.E., M.M., Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M dan didampingi ibu melepas para pelari TNI International Marathon dalam rangka HUT ke 73 TNI.
Setidaknya ada 6000 peserta dari dalam negeri dan dari 26 negara sahabat yang mengikuti kegiatan ini. terdiri dari, atlet, tentara, pelajar dan masyarakat umum. Ada 4 kategori yang dilombakan yakni 5K, 10K, 21K, 42K dengan total hadiah Rp 10 Miliar.
Bukan saja lari marathon yang menjadi daya tarik acara ini, tapi juga suguhan lain, seperti bazar dan pameran Alutsista, atraksi seni budaya dan atraksi Kedirgantaraan berupa terjun payung dan atraksi pesawat tempur.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP., kepada insan media disela-sela acara mengatakan kegiatan lomba lari marathon seperti ini akan kita jadikan sebagai event tahunan dalam rangka memperingati HUT TNI.
Menurutnya, pemilihan lokasi acara di Mandalika ini dibahas dan diputuskan pihak panitia jauh sebelum terjadinya musibah gempa bumi beberapa bulan lalu. Bahkan jadwal pelaksanaannya sempat tertunda sekitar sebulan, karena masyarakat NTB sedang dalam kondisi berduka.
“Sehingga rencana awal tanggal 23 September, akhirnya kita rubah dan baru bisa kita dilaksanakan saat ini. Hal ini sempat kami bahas ketika bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata Australia di Hawaii,” jelas Marsekal Hadi Tjahjanto.
Saat itu sambung Panglima TNI, kegiatan lari marathon internasional ini sempat ditawarkan dan dimohonkan agar pihak Australia bisa mengirimkan sejumlah pelarinya untu mengikuti lomba lari marathon tersebut.
Ribuan pelari dari dalam dan luar negeri mengapresiasi keramah-tamahan masyarakat hingga suksesnya penyelenggaraan event ini.
“Jadi, meski masih dalam suasana berdua, namun masyarakat Lombok siap menerima kunjungan para wisatawan, bahkan mampu menggelar event berskala internasional tersebut,” kata Panglima TNI.
Penentuan lokasi ajang lari marathon selanjutnya akan dikombinasikan dengan potensi objek wisata yang ada di seluruh wilayah Indonesia.
“Untuk lokasi penyelenggaraan tahun depan, nanti kita akan lihat dan bahas bersama. Kalo lokasinya bagus, bisa saja diselenggarakan di Komodo atau Raja Ampat, atau daerah destinasi wisata lainnya untuk turut mempromosikan potensi pariwisata di Indonesia,” sebut PanglimaTNI.