Editorial Koranmerah ( Rabu, 14/11)
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil penelitiannya bertajuk ‘Ulama dan Efek Elektoral’. Berdasarkan survei yang dilakukannya, imbauan Ustaz Abdul Somad (UAS) paling banyak diikuti masyarakat, ketimbang ulama lainnya, dengan persentase 30,2 persen.
“Ustadz Abdul Somad adalah ulama yang paling didengar suaranya atau imbauannya dari lima ulama yang berpengaruh yaitu sebesar 30,2 persen,” kata Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Kelima ulama yang dianggap masyarakat paling berpengaruh berdasarkan survei LSI Denny JA yakni Ustadz Abdul Somad, Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Yusuf Mansur, Ustadz Abdullah Gymnastiar dan Habib Rizieq Shihab.
Ada tiga syarat utama kriteria ulama berpengaruh versi LSI Denny JA yaitu tingkat pengenalan diatas 40 persen, tingkat kesukaan diatas 50 persen, dan kemampuan mempengaruhi diatas 15 persen.
Ikrama menjelaskan, ulama yang pendapatnya paling banyak diikuti masyarakat setelah UAS adalah Ustadz Arifin Ilham (25,9 persen), Ustadz Yusuf Mansur (24,9 persen), Aa Gym (23,5 persen), dan Habib Riezieq (17 persen).
Menurut dia, dari kelima ulama tersebut, Aa Gym merupakan ulama yang paling dikenal masyarakat dengan presentase 69,3 persen, UAS (59,3 persen), Ustadz Yusuf Mansur (57,2 persen), Habib Rizieq (53,4 persen), dan Ustadz Arifin Ilham (41,2 persen).
“Ulama yang memiliki tingkat kesukaan tertinggi adalah Ustadz Yusuf Mansur (85,9 persen), Ustadz Arifin Ilham (84,4 persen), Ustadz Abdul Somad (82,5 persen), Aa Gym (79,7 persen), dan Habib Riezieq (52,9 persen),” ujarnya.
Dalam survei tersebut menurut Ikrama, juga dilihat pengaruh Habib Riezieq, yaitu ketokohannya mulai menurun jika dibandingkan survei LSI Denny JA dua tahun lalu.
Menurut dia, survei LSI Denny JA Desember 2016, presentase masyarakat yang mengikuti himbauan Habib Riezieq sebesar 31,4 persen, dan menurun drastis di Oktober 2018 sebesar 17 persen.
“Pengaruh Habib Riezieq berkurang semenjak tidak lagi di Indonesia dan dicitrakan bermasalah hukum. Pada Desember 2016, Habib Riezieq masih berada di Indonesia dan belum punya masalah hukum,” katanya.
Berdasarkan tingkat pengenalan terhadap Habib Riezieq, pada Desember 2016 sebesar 48,7 persen lalu di Oktober 2018 sebesar 53,4 persen.
Tingkat kesukaan terhadap Habib Riezieq pada Oktober 2018 sebesar 52,9 persen, menurun dibandingkan Desember 2016 yaitu 67,3 persen.
Survei LSI Denny JA tersebut dilakukan sejak 10-18 Oktober 2018 melibatkan 1200 responden dengan “margin of error” kurang lebih 2,8 persen.
Wawancara survei dilakukan dengan tatap muka menggunakan kuesioner terhadap responden yang terpilih melalui metode “multistage random sampling”.
Selain menggunakan metode kuantitatif, survei tersebut dilengkapi dengan riset kualitatif melalui metode “forum group disccusion”, analisis media dan wawancara mendalam dengan biaya survei secara mandiri.(yn/ant)
Sumber: Teropongsenayan.com