Sejumlah persoalan muncul dalam rapat koordinasi kepariwisatan yang berlangsung hari ini, Rabu (28/11) antara Pemerintah Provinsi NTB dan Pemda Lombok Tengah. Rapat ini dipimpin oleh Wakil Gubernur NTB, Rohmi DJalilah. Hadir juga wakil Bupati Loteng dan Sekda Loteng beserta kepala dinas dan camat se-Lombok Tengah.
Diantara persoalan penting yang muncul dalam rakor ini yakni terkait sampah dan limbah yang sangat menggangu pariwisata NTB. Sampah ini menjadi perhatian serius pemerintah, karena sangat berpengaruh terhadap pengembangan pariwisata. Untuk itu, Wagub Rohmi menekankan agar adanya kampanye yang masif tentang budaya bersih dan bebas sampah, terutama di kawasan destinasi yang menjadi pintu terdepan NTB, dilihat langsung oleh tamu wisatawan.
“ Ini persoalan yang menjadi bom waktu. Sekarang, bagaimana ada kampanye tentang budaya bersih dan sampah sampai ke dusun-dusun. Disediakan tempat pembuangan sampah dan pengangkutannya.” Kata Rohmi Djalilah.
Selain itu, muncul persoalan dari ITDC terkait Sumber Daya Manusia yang masih ‘sulit diatur’. Dimana para pedagang asongan tidak mematuhi arahan ITDC untuk berjualan di lapak yang sudah disediakan. Padahal pengaturan tersebut sebagai cara agar kawasan Mandalika yang sudah tertata tidak semrawut oleh pedagang asongan yang menjajakan dagangan di sembarangan tempat.
“ Kemaren kita arahkan untuk masuk ke dalam, namun ada yang mempengaruhi, akhirnya kembali lagi. Ketika diarahkan oleh Security, security diajak berkelahi.” Ungkap Gusti Lanang Bratasuta, General of Affair Kek Mandalika.
Selain itu juga, penambnagan di gunung Prabu menjadi persoalan yang muncul dalam rapat ini. Dimana tambang ilegal itu sangat menggangu dan menyalahi aturan yang ada,” Pilihan kita adalah pariwisata, tidak boleh ada tambang. Ini jadi persoalan melebihi soal pedagang asongan tadi.” Ungkap Kadis Pariwisata Loteng, Lalu Putrie.
Mendengar semua persoalan yang muncul, Wagup Rohmi menegaskan pentingnya koordinasi terus dijalankan, sehingga setiap persoalan yang ada bisa dengan cepat diselesaikan. Sehingga investasi yang sudah masuk tidak tergganggu dan calon investor yang akan masuk tidak takut.
” Habis ini akan ada rapat koordinasi yang lebih komprehensif lagi. sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik untuk kesejahateran masyarakat kita.” Pungkas Wagup Perempuan pertama NTB ini.
Permasalahan yg muncul terkait pedagang asongan adalah mereka mengeluhkan tamu yg jadi calon pembeli/berbelanja kurang,apalagi saat ini tamu sangat kurang & sewa lapak yg mereka anggap masih terlalu mahal.
Permasalahan yg muncul terkait pedagang asongan adalah mereka mengeluhkan tamu yg jadi calon pembeli/berbelanja kurang,apalagi saat ini tamu sangat kurang & sewa lapak yg mereka anggap masih terlalu mahal.