Prestasi Indonesia di Asian Games cukup moncer. Mereka mengumpulkan 31 medali emas, 24 medali perak, dan 43 medali perunggu.
Raihan prestasi juga tidak terlepas dari perjuangan atlet NTB. Ada sebanyak 12 atlet Bumi Gora yang membela Indonesia di ajang paling bergengsi di Asia tersebut.
Dari seluruh atlet terbaik NTB itu, atlet NTB menyumbangkan dua medali perak dan lima perunggu. Medali perak disumbangkan Fadlin dan Lalu Muhammad Zohri di nomor lari estafet 4×100 meter dan I Gusti Bagus Saputra di balap sepeda BMX.
Tak hanya itu, beberapa atlet NTB juga pernah mengharumkan nama NTB di level dunia. Seperti, Lalu Muhammad Zohri (kejuaraan atletik Dunia di Tampere, Finlandia), Mariati (Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Bali), Yuliana (Kejuaraan Dunia Junior di Shongkla, Thailand), Risa Septiyarini (Kejuaraan Dunia Muay Thai), Ahmad Zigi Zaresta Yuda ( di Nomor KATA Karate), dan Faqih Karomi (Juara dunia Kelas Kumite).
Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2018 bakal tampil berbeda. Tahun ini dikemas dengan konsep sport tourism. Pembukaannya bakal dihelat di Kuta Mandalika, Minggu (9/12).
Ditambah lagi, beberapa atlet yang pernah menorehkan prestasi di level nasional. Seperti Fadlin, Sapwaturrahman, Ni Putu Dini Jasita Utami, Ditha Juliana, dan Iswandi dan beberapa atlet lainnya.
Beberapa atlet yang pernah mengharumkan nama Indonesia bakal turun di Porprov 2018. Dengan hadirnya beberapa atlet profesional itu membuat euforia Porprov serasa event di Asian Games, banyak juga atlet-atlet yang baru muncul dan tidak dipungkiri atlet-atlet baru ini bisa menjadi juara dalam Porprov kali ini.
Total sebanyak 348 nomor dari 26 cabang olahraga (Cabor). Sementara jumlah atletnya sebanyak 2.828 orang. Official sebanyak 856 orang. Wasit/juri 394 orang. Total ada sebanyak 4.072 orang yang terlibat langsung di Porprov.
Semua itu belum ditambah dengan panitia dan masyarakat yang akan menyaksikan kemegahan dan kemeriahan Porprov. Venue tersebar di kawasan Kota Mataram, Lombok Tengah, dan Lombok Barat.
Ketua KONI NTB Andy Hadianto mengatakan, atlet kelas asia dan dunia bakal menunjukkan performa terbaiknya. Mereka akan bersaing mengharumkan nama daerahnya masing-masing. ”Mereka bakal menjadi magnet pada pelaksaan Porprov,” kata Andy.
Di nomor lari 100 meter putra bakal tersaji cukup seru. Zohri bakal bersaing dengan senior-seniornya di pelatnas. Ada Fadlin dari Kota Bima, Iswandi dari Sumbawa Barat.
Bahkan tidak menutup kemungkinan Sapwaturrahman bakal turun membela Kabupaten Sumbawa di nomor 100 meter. Sebab, Sapwa sebelumnya juga pernah memperkuat tim estafet 4×100 meter NTB di PON. ”Wah, kalau mereka turun, pasti laga itu bakal menjadi tontonan menarik,” jelasnya.
Tak hanya itu, rencananya pasangan pevoli pantai Dini-Ditha Juliana akan menjalani laga ekshibisi kontra tim dari negara lain. Itu untuk menghibur penonton. ”Kita masih carikan lawan yang sepadan supaya pertandingan lebih menarik dan seru,” ungkapnya.
Di Porprov tahun ini, Lombok Epicentrum Mall (LEM) bakal dimanfaatkan sebagai tempat bertanding. Rencananya, yang akan bertanding adalah taekwondo dan kempo. ”Jadi, orang sambil santai bisa menonton porprov,” ucapnya.
Menurutnya, sudah saatnya pelaksanaan olahraga itu dikemas lebih menarik. Itu untuk memberikan kesan positif sebagai langkah untuk memasyarakatkan olahraga. ”Tiap penyelenggaraan event harus di manajemen dengan baik supaya penonton lebih nyaman dan tertarik,” kata dia.
Andy mengatakan, momen pelaksanaan porprov tahun ini cukup kompleks. Pelaksanaannya sebagai rangkaian HUT NTB yang berlangsung 17 Desember. Selain itu, Porprov juga sebagai ajang untuk membangkitkan semangat masyarakat pasca gempa. ”Melalui pelaksanaan Porprov perekonomian masyarakat semakin hidup,” ungkapnya.
Panitia terus melakukan pembenahan konsep supaya lebih menarik. Sehingga menjadi tontonan yang berkesan dan menghibur masyarakat. ”Kita ingin buktikan melalui Porprov kalau NTB aman dikunjungi,” katanya.
Tujuan pelaksanaan Porprov tidak terlepas dari pembinaan prestasi. Dia yakin, di Porprov nanti bakal muncul bibit atlet potensial. ”Sebelumnya, muncul Iswandi yang dengan bakat alamnya bisa langsung ke pelatnas,” bebernya.
Sekarang yang terpenting para atlet harus lebih semangat. Harus bisa mengalahkan atlet senior yang ada di pelatnas maupun pelatda mayung. ”Jangan sia-siakan kesempatan ini. Melalui porprov langkah awal kalian bisa tembus ke level nasional,” tuturnya.