Oknum PBNU dan Ansor dituding memamfaatkan penyaluran bibit benih Jagung di Kabupaten Dompu yang disalurkan melalui Koperasi Duta Tani Sejahtera.
Dilansir Kahaba.Net, Para Pegiat LSM di Kabupaten Dompu mensinyalir, Oknum ini mengambil untung dari petani dengan melakukan pungutan.kisarannya dari ratusan ribu. Pungutan ini beralasan karena warga adalah anggota koperasi.
” Petani disuruh bayar Rp.150 hingga Rp.200 ribu perdus.” Kata Sirajudin, Ketua Lembaga Masyarakat Anti Korupsi dilansir Kahaba.net.
Selain itu, Sirajudin menyebutkan ada pihak pihak lain yang juga terlibat dalam pendistribusian bibit Jagung ini, baik dinas, PPL dan Pihak Desa. Sirajudin menilai penyalurannya sembarangan.
” Jatah untuk wilayah lain didrop ke wilayah lain. seperti yang terjadi di kecamatan Kempo yang didrop untuk Poktan Kecamatan Kempo.” Katanya.
Para Pegiat LSM di Kabupaten Dompu mendesak agar persoalan ini diatensi oleh penegak hukum.
Sementara itu, Wakil Koordinator Jagung Nasional PP GP Ansor, Muhammad Yusuf Mansur angkat bicara.
Ia menjelaskan, ikhwal kerjasama pengadaan bibit jagung yang selama ini terjalin baik. Namun, sungguh mengherankan bagi dirinya, ketika munculnya statemen yang memfitnah GP Ansor menarik keuntungan dalam pendistribusian bibit jagung bagi petani tersebut.
“Pengadaan jagung pada tahun 2018 kita menambah kuota untuk menjadikan NTB sebagai lumbung jagung nasional. Kerjasama pengadaan bibit jagung kami terdapat pada Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Dompu,” katanya, di Mataram, Sabtu (17/11/2018).
“Pada 4 Kabupaten ini tidak ada permasalahan, namun di Kota Bima ini kok jadi masalah sekarang. Entah siapa yang bermain namun kami yang kena getahnya. Masalah ada pada Dinas sepertinya ini, dibuat seolah kami yang menarik keuntungan olehnya,” sahutnya dilansir timeindonesia.
Sementara itu, Ketua GP Ansor NTB, Zamroni saat dimintai komentar menolak memberikan komentar terkait kasus ini dengan alasan berkoordinasi terlebih dahulu dengan tujuan mendalami kasus ini.