Pemerintah Provinsi NTB melalui Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, Vaksin MR [Campak-Rubella] merupakan kebijakan pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari Virus.
Untuk itu, dia menilai pemberian Vaksin MR (campak-rubella) sangat penting, karena dengan pemberian Vaksin tersebut kepada anak, mulai dari usia 9 bulan sampai dibawah 15 tahu, utamanya untuk ibu hamil, maka berarti pemerintah telah melindungi masyarakat dari serangan Virus yang sangat berbahaya, terutama Campak dan Rubella.
Hal itu dikemukakan Wagub saat menjadi narasumber didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan Komisi Fatwa MUI NTB, dalam siaran live, di TVRI NTB, Rabu (20/12).
Selain itu, terkait dengan masih banyaknya masyarakat yang ragu untuk memvaksin anaknya, Wagub mengatakan hal tesebut disebabkan karena masyarakat kurang memahami terkait dengan Vaksin MR (campak-rubella) tersebut.
“Masak sih pemerintah mau lindungi anak kita, kita tidak mau?, nah itu bisa terjadi kalau kita tidak faham,” ujarnya.
Wagub juga menilai, keraguan yang timbul di kalangan masyarakat bukan hanya disebabkan karena kurang fahamnya masyarakat, akan tetapi juga karena banyaknya informasi-informasi hoax yang ada di media sosial, sehingga masyarakat menjadi semakin ragu akibat terpengaruh berita-berita
Oleh karena itu, pemerintah akan terus bekerja extra keras untuk dapat mencapai target vaksin minimal 95 persen, saat ini angka capaian vaksin di NTB masih kecil, yakni mencapai 68,2 persen. Hal tersebut disebabkan karena NTB baru saja dilanda musibah gempa bumi yang mengakibatkan pemberian vaksin di lapangan terganggu, khususnya di Kabupaten Lombok Utara sebagai daerah yang terdampak cukup parah di NTB
Wagub menambahkan, kedepan untuk mencapai target vaksin minimal 95 persen, pemerintah Provinsi akan terus membangun komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota di NTB. Tentunya dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mau melakukan vaksi MR Campak-Rubella kepada anaknya.
“Kita akan terus berkoordinasi dengan kabupateb/kota, melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat agar masyarakat mau memvaksin anaknya dengan MR Campak-Rubella, semoga target minimal 95 persen bisa terpenuhi,” harapnya.