Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sumbawa Barat pada Kamis, [27/12] telah merelest sebanyak 37 orang yang terdeteksi dalam penyalahgunaan narkoba.
Angka penyalahgunaan Narkoba ini tersebar ada di Sekolah Menengah Pertama sebanyak 15 orang, Sekolah Menengah Atas sebanyak 13 orang, tingkat perguruan tinggi 3 orang dan tidak sekolah 1 orang.
” Kami telah melaksanakan 30 kali tes urine tersebar di intansi pemerintah, lembaga pendidikan, Swasta dan BUMN dengan sasaran 359 orang terdeteksi 37 orang,” jelas AKBP. Huri Nugroho, Kepala BNNK Sumbawa.
Tambah Hurri Nugroho menjelaskan bahwa BNN Sumbawa Barat sebenarnya masih membutuhan 78 orang dalam membatu kinerja BNN, namun sekarang masih ada sekitar 32 orang.
Untuk saat ini ada sekitar 30 orang pengiat Narkoba dan sebanyak 110 orang yang tersebar di lingkup masyarakat, pemerintah, pendidikan dan swasta.
Sementara relawan anti narkoba sebanyak 60 orang yang tersebar di masyarakat, pendidikan, swasta dan pemerintah,” tambahnya.
Kegiatan BNN Sumbawa Barat untuk menuntaskan program P4GN yang tidak menggunakan anggaran dipa ada 35 kali kegiatan dengan 3.722 tatap muka.
BNN juga mengandeng para stekholder lain seperti puskesmas maluk dalam membantu merehabilitasi penyalahgunaan Narkoba.
Untuk di ketahui angka perkara kasus narkoba dari tahun 2012 sampai 2018 dengan rincian pada tahun 2012 sebanyak 2 kasus, 2013 sebanyak 3 kasus, untuk tahun 2014 sebanyak 2 kasus, sementara 2015 sebanyak 38 kasus, 2016 ada sebanyak 42 orang, untuk 2017 sebanyak 26 kasus dan pada tahun 2018 sebanyak 33 orang.
” Sementara untuk penggunaan narkoba pada pelajar sebanyak 49 persen, pekerja 27 persen dan tidak bekerja 24 persen,” tuturnya.
Hurri nugroho juga menuturkan masih ada pekerjaan rumah untuk tahun depan yaitu akan membuat kurikulum terintegrasi dengan aplikasi dan akan melaksanakan intruksi president RI agar semua organisasi perangkat daerah melaksanakan sosialisasi P4GN.