Beranda Publik Politik Komisi II Loteng Terima Keluhan Pengusaha Dan Warga Soal Trotoar di Praya

Komisi II Loteng Terima Keluhan Pengusaha Dan Warga Soal Trotoar di Praya

0
BERBAGI
Ketua Komisi II DPRD Loteng, M.Samsul Qomar menerima keluhan soal trotoar di Praya

Koresponden Koranmerah [Senin,7/1]


Komisi II Dewan Lombok Tengah menerima keluhan dari pengusaha para pemilik toko terkait trotoar di sepanjang jalan Sudirman atau pertokoan lama Praya yang merugikan perekonomian masyarakat Loteng.

Tidak hanya dikeluhkan merugikan tapi juga jadi bahan olok olokan masyarakat selama ini. Alasannya, jalan trotoar yang dibangun di sepanjang jalur 2 tersebut tidak sesuai dengan peruntukan dan cenderung merugikan pengusaha atau pemilik toko di sepanjang jalan.

” Mereka kesulitan akses untuk jual beli maupun kegiatan lainnya, tentu ini merugikan ekonomi masyarakat Loteng.” Kata Ketua Komisi II DPRD Loteng, M.Samsul Qomar.

Komisi II menyebutkan, tidak hanya keluhan pengusaha, masyarakat pengguna kendaraan bermotor juga mengalami kesulitan untuk lokasi parkir karena tidak di lengkapi dengan memadai. Hal yang paling terlihat adalah masyarakat pengguna jalan harus melanggar aturan Perda parkir dan tidak mematuhi rambu rambu parkir akibat badan trotoar yang terlalu tinggi dan merusak pemandangan,

” Atas dasar itu Komisi II meminta pihak yang bertanggungjawab yakni Balai Jalan Nasional untuk meratakan trotoar yang ada di sepanjang jalan jenderal Sudirman atau pertokoan sehingga akses masuk pertokoan di sepanjang jalan kembali bisa dipakai dan tidak membangun trotoar yang sama pada jalur dua yang sedang di bangun tersebut agar tidak lagi kota praya kacau balau baik akses parkir dan pelanggaran kita akibat pembangunan yang merugikan itu.” Terang Samsul Qomar.

Masukan dan kritikan yang masuk ke Komisi II dari pemilik toko dan pengusaha menurut Ketua Pemuda Pancasila ini wajib ditindak lanjuti karena dinilai merugikan dan mengacaukan tata kota Praya.

” Apabila Balai Jalan Nasional tidak menanggapi masukan masyarakat ini maka kami tidak bertanggung jawab kalau masyarakat melakukan upaya sendiri, kalau pengusaha rugi apa balanjalan ini mau ganti kerugian mereka, kalau ada pengguna kendaraan yang kena tikang tabrak rambu siapa yg salah ? Jadi kembalikan kota praya yang ramah bukan yang kacau kayak sekarang.” Rinci Samsul Qomar menegaskan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here