Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr.H. Zulkieflimansyah, M Sc dan Wakil Gubernur NTB Dr.Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd menghadiri rapat yang di pimpin oleh Wakil Presiden Repulik Indonesia Drs. H.M. Jusuf Kalla, ( Rabu, 9, 2019) dalam rangka melaporkan progresivitas rehabilitasi pasca gempa Lombok.
Rapat yang digelar di kantor wakil presiden tersebut membahas tentang penanganan gempan di Lombok dan Donggala Sulawesi Tengah.
Didampingi oleh asisten 1 bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kalak BPBD, Kepala Dinas Perkim dan Kepala Dinas Sosial NTB, Gubernur melaporkan beberapa hal kepada wakil presiden terkait dengan proses penanganan rehabilitasi gempa Lombok salah satunya yaitu mengenai flexibelitas pemerintah daerah untuk membangun rumah penduduk.
“Kalau bisa pemerintah daerah diberikan flexibelitas terhadap jenis rumah yang akan dibangun”. Ungkap bang Zul dihadapan Wakil Presiden , Menko PMK , Menko Polhukam, Kepala BAPPENAS dan sejumlah petinggin Negara lainnya.
Gubernur menyontohkan bahwa ada beberapa warga yang membangun rumahnya dengan bahan bahan traditional seperti rumah bedek dengan bambu yang menurut warga Lombok tahan terhadap gempa.
Selanjutnya, Wakil Gubernur NTB Rohmi Djalilah menyampaikan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Pemda dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi di NTB salah satunya yakni terbatasnya fasilitator sebab menurutnya, dana bantuan belum bisa dicairkan dan mengendap kalo Fasilitatornya masih kurang.
” Saat ini ada 44.000 rumah yang rusak berat di Kabupaten Lombok Utara, sementara fasilitatornya hanya 100 orang, maka kami di NTB membutuhkan sekitar 1.400 fasilitator guna untuk mempertimbangkan ke efisiensinya”. Jelas Rohmi Djalilah.
Hal lain yang disampaikan oleh Wakil Gubernur NTB adalah mengenai proses pencairan dana bantuan dari pemerintah pusat secara bertahap.
” Mohon jangan ada pencairan dana 50 persen/ 50 persen sebab dua kali administrasinya dan cendrung menghabiskan waktu”. Pinta wakil gubernur kepada wakil presiden. (Rzn).