Editorial Koranmerah [Minggu/13/1]
Puluhan warga Papua lengkap unjuk kebolehan bermusik saat car free day di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu pagi (13/1).Demikian diberitakan Kantor Berita Politik, Rmol.co.
Penampilan mereka pun cukup menarik perhatian orang-orang sekitar. Hiasan rumbai pada kepala juga rok yang dikenakan, ditambah asesoris dan tato corak Papua di sekujur tubuh.
Mereka datang jauh-jauh dari bagian timur Indonesia untuk sekadar ngamen, mengais rezeki demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sudah lima bulan mereka berada di Jakarta. Hidup terlunta-lunta sejak dipecat dari tempat bekerja di PT Freeport Indonesia.
“Yang ngamen ini jumlahnya sekitar 40 orang, tapi kalau keseluruhan yang kena pemutusan sepihak ini mencapai 8 ribu orang,” kata Jerry Yarangga, salah seorang korban PHK PTFI kepada Rmol.co.
Jerry menuturkan, hingga kini mereka belum dinyatakan keluar tapi gaji maupun BPJS-nya sudah diblokir oleh perusahaan.
“Belum ada tindakan dari pemerintah. Di komisi IX DPR kami juga sudah sampaikan bukti-bukti, namun belum ada tindakan lebih lanjut,” terangnya.
Orang-orang sekitar memanfaatkan momen itu untuk foto bersama.
“Kami di Papua baru tahu kalau di Jakarta ada CFD. Dengan begini walaupun kami ditindas tapi kami ingin sampaikan juga soal orang Papua dengan ngamen ini selain menyambung hidup kami,” ujarnya lagi.
Ia berharap citra orang Jakarta tentang Papua yang selalu negatif dan buruk bisa berubah lewat aksi ngamen ini.
“Image yang sering diciptakan oleh orang bahwa orang Papua buruk, nah kami buktikan bahwa kami orang Papua tidak jelek. Kami orang Papua mendambakan kasih sayang,” pungkasnya.[wid/rmol]