Ketidakpuasan terhadap format debat calon presiden-wakil presiden marak disuarakan. Kali ini giliran mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin yang melontarkan kritik.
“Saya kira KPU harus mengevaluasi dan memperbaiki sehingga debat-debat selanjutnya lebih baik,” ungkap Din saat ditemui Kantor Berita Politik RMOL di kediaman dinas Duta Besar Jepang Masafumi Ishii di Jalan Daksa V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/1) malam.
Din antara lain berharap pada debat-debat selanjutnya pertanyaan untuk capres-cawapres tidak dibocorkan terlebih dahulu.
“Seharusnya jangan ada bocoran soal. Untuk ujian tingkat SD saja tidak boleh membocorkan soal dan tidak boleh nyontek. Masa debat tingkat presiden seperti itu?” kata Din Syamsuddin.
Secara umum Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) itu menilai debat pertama kurang berkualitas. Menurutnya apa muncul dan berkembang di dalam debat tidak menyentuh substansi.
Debat tidak berkualitas, kata Din, karena pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin dan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak menampilkan visi misi secara utuh.
“Saya kira untuk debat capres cawapres di sebuah negara besar Indonesia, hal-hal personal itu menunjukkan kurang mutu, dan juga apa yang dipikiran masing-masing (paslon) kurang tersampaikan kepada rakyat,” tandasnya seperti dilansir kantor berita politik Rmol.co [dem]