Ketua GPPD NTB, Slamet Riadi saat menyerahkan laporan ke SPKT Polres Lombok Tengah terkait dugaan penjualan aset desa oleh Kades Bonder
Koresponden Koranmerah [Rabu,30/1]
Gerakan Peduli Pembangunan Desa [GPPD] NTB melaporkan kepala desa Bonder, Praya Barat, Lalu Hamzan terkait dugaan penjualan aset desa.
Ketua GPPD NTB, Slamet Riadi dan sejumlah warga datang ke SPKT Polres Lombok Tengah sekitar pukul 14.20 Wita, Rabu [30/1]. Ia menyerahkan laporan kepada petugas SPKT yang berisi dugaan penjualan aset desa selama beberapa tahun belakang ini.
Dalam keterangan persnya ke awak media, Slamet Riadi menerangkan Aset Desa diketahui sebanyak 26 Hektar yang berasal dari hasil pembagian tanah milik tokoh Bonder yakni Raden Meles pada tahun 2002 silam. Waktu itu terjadi sengketa terhadap lahan seluas 86,5 Hektar antara anak keturunan Raden Meles dan Penggarap lahan.
Akhirnya berdasarkan kesepakatan tokoh agama dan masyarakat yang mendamaikan, waktu itu telah membagi tanah ini menjadi 3 bagian. Sekitar 47 persen kembali ke anak Raden Meles dan 23 persen kepada penggarap. Sementara 30 persen diperuntukkan untuk fasilitas umum yang dikelola oleh desa.
” Sampai hari ini, terjadi indikasi bahwa ada penjualan sepihak oleh kepala desa. Kita tidak tahu yangmana 26 hektar ini.” Terang Slamet Riadi.
Contoh indikasi penjualan itu menurut Slamet Riadi adalah pembelian lahan untuk lapangan desa Bonder. menurutnya lapangan yang dibeli dari dana negara itu untuk lapangan desa Bonder adalah bagian dari lahan milik desa dari Raden Meles seluas 26 Hektar tersebut yang tidak diketahui oleh masyarakat luas.
” Dan lucunya lapangan yang kita beli dari anggaran ADD dan penjualan aset juga, itu kita beli. Artinya kita beli punya kita sendiri. Aset desa yang kita beli oleh anggaran negara.” Tandas pria yang akrab dipanggil Rebe ini.
Terhadap indikasi penjualan ini, Rebe menyatakan beberapa pihak siap bersaksi atas tuduhannya ini. Ia belum bisa memperkirakan berapa pastinya yang diduga dijual oleh Kades Bonder
” Namun kita perkirakan sekitar 2-4 Hektar. yang terakhir dia jual 50 Are untuk beli mobil dan untuk pesta.” Pungkas Rebe.
