Koresponden Koranmerah [Selasa,19/2]
Tuan Guru Fadli Fadil Tahir menyebutkan sejumlah tokoh sudah masuk dalam radar Yatofa Bodak untuk digadang-gadangkan menjadi calon bupati dan wakil bupati Lombok Tengah yang akan bertarung pada Pilbup Lombok Tengah yang rencanaya, bisa jadi dilakukan pada tahun 2020 atau 2023.
Kakak dari bupati Lombok Tengah Suhaili FT itu memang menjadi perancang dan mentor Suhaili sehingga dapat menjadbat dua priode. Tuan Guru Fadli mengungkapkan Yatofa Bodak sedang menjaring sejumlah tokoh baik dari unsur politisi maupun birokrat. Dimana ia menyebutkan Yatofa Bodak tidak akan mengusung keluarga Bodak kembali jadi Bupati Lombok Tengah setelah Suhaili menjadi bupati Loteng dua priode.
” Kita lagi menebar jari, ada sesoknya yang masuk, ada lelenya, betoknya, nanti semua ikan yang terjaring itu, bahkan ada yang jorok juga, nama juga orang bejaring. nanti kan keputusan kita kayak apa sudah saya merancang-rancang dan sudah saya melangkah juga sedikit,” kata Tuan Guru Fadli saat berada di kediamannya kawasan Ponpes Yatofa Bodak.
Selain itu, Dia juga meminta dengan sangat kepada ASN dan Birokrasi untuk mendukung hasil jaringan Yatofa Bodak itu yang musung jargon Maiq Meres jilid 2 dengan konsep perkawinan tokoh utara dan selatan, antara birokrat dan politisi. Seperti yang terjadi pada priode pertama Suhilai mewakili tokoh utara yang berpasangan dengan Lalu Normal Suzana yang berasal dari tokoh selatan Lombok Tengah.
” Permohonan saya, berjuta juta permintaan, kepada pegawai negeri jangan ada pecah, bahkan saya siap di belakang mereka. kalau terjaring pada yang terjaring oleh kami semua, karena yang menjadi korban politik adalah ASN. Kepada seluruh pegawai negeri mari kita dukung perkawinan dari birokrat dan politisi,” Katanya.
Sementara itu ketua Suaka, Bustomi Taefuri menyayangkan sikap Yatofa Bodak yang terlalu dini melakukan gerakan politik untuk Pilkada Lombok Tengah. Dia meminta Tuan Guru Fadli untuk menekan syahwat politiknya mengingat kondisi Lombok Tengah saat ini yang masih carut marut pembangunannya.
” Saya pikir Tuan Guru Fadli terlalu genit ya, terlalu genit bicara politik. kegenitan. Pernyataan Tuan Guru Fadli itu lebih pada kegenitan politik, karena lebih pada kepanikan juga,” katanya.
Sementara itu, terkait himbauan agar ASN bersatu dan tidak pecah dalam mendukung kandidat calon bupati dari unsur birokrat dan dan politisi, Bustomi menyergahnya. Ia menyebut Tuan Guru Fadli dengan Yatofa Bodaknya tidak boleh menggiring ASN dalam kubangan politik yang berpotensi membuat pelaksanaan pemerintahan di Lombok Tengah jadi kacau.
” Tidak layak dan tidak etis beliu menyampaikan kalimat menggiring ASN untuk seolah-olah berpolitik. apalagi menyebut nama Sekda. Sementara Sekda hari ini sedang menjadi nakhoda dari ASN itu sendiri. apalagi berbicara politik kedepan, dengan menempatkan pak sekda sebagai salah satu politik,” tegasnya.
Lebih lanjut Bustomi meminta agar Tuan Guru Fadli menahan diri. Dimana kesannya, Yatofa Bodaklah penentu siapa terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Lombok Tengah.
Saat ini sejumlah tokoh disebut sebut menjadi kandidat untuk calon bupati dan wakil Lombok Tengah, misalnya Wabup Lalu Pathul Bahri, ketua DPC Demokrat, Ahmad Ziadi, Politis PKS, Supli, Ketua DPC PBB, Arif Rahman Hakim, Mantan Wabup Loteng, Lalu Normal Suzanna.
Tak ketinggalan Sekda saat ini, M.Nursiah masuk menjadi kandidat Bupati atau Wakil Bupati Loteng yang disebut mewakili unsur Birokrat dari jargon Maiq Meres yang diusung oleh Tuan Guru Fadli dari Yatofa Bodak.
BACA JUGA: Tuan Guru Fadli Yatofa Bodak Tolak Pergantian Nama Bandara Dunia Akhirat