Beranda Nasional Innalillah, 8 Korban Meninggal di Lubang Tambang Emas. Puluhan Tertimbun

Innalillah, 8 Korban Meninggal di Lubang Tambang Emas. Puluhan Tertimbun

0
BERBAGI
Proses evakuasi penambang yang tertimbung longsor lubang tambang emas di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara

Editorial Koranmerah [Sabtu, 2/3]


Puluhan warga di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara tertimbun longsor dalam lubang tambang emas. 8 orang telah diidentifikasi identitasnya. sementara 20 warga masih dalam kondisi perawatan. Badan SAR masih berupaya melakukan pencarian terhadap warga yang diduga masih tertimbung dalam lubang galian tambang emas di Bolaang Mongondow itu.

Berdasarkan data dari Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (1/3/2019), korban juga berasal dari Kota Kotamobagu dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

1. Rifai Mamonto (39), warga Kelurahan Genggulang, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu
2. Julfikran Makainda (16), warga Mataindo, Kecamatan Pinolosoian Tengah, Kabupaten Bolsel
3. Erwin Paputungan (35), warga Desa Mopusi Selatan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong
4. Waldi Tiwang, warga Desa Pangian, Kecamatan Passi Timur, Kabupaten Bolmong
5. Muksa Mamonto, warga Desa Tanoyan Selatan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong
6. Martoni Asiking warga Desa Mopusi, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong
7. Teddi Mokodompit, warga Desa Pontodon Timur, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu
8. Abdul Pitres Larene (44), warga Bilalang III Kecamatan Bilalang, Bolmong.

Proses evakuasi terus dilakukan hingga hari ini. Bahkan kini telah digunakan alat berat untuk mempermudah proses evakuasi. Alat berat yang digunakan saat ini adalah excavator, loader, dan light tower.

“Sesuai kesepakatan bersama dan dengan pertimbangan saat rapat koordinasi kemarin yang dipimpin oleh Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan BNPP (Basarnas), Bupati Bolaang Mongondow, dan Forkopimda, maka hari ini proses evakuasi korban longsor menggunakan alat berat,” kata Sutopo.

Bupati Bolmong Yasti menjelaskan aktivitas warga menambang di lokasi itu tak berizin.

“Wilayah itu ini kan kontrak karya dari PT J Resources, tetapi namanya penambang tanpa izin kan ada saja,” tutur Yasti, Kamis (28/2). dilansir detik.com

Berdasarkan keterangan dari manajemen PT J Resources ini, diketahui para penambang ini baru ramai sejak beberapa bulan lalu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here