Dua anak asal desa Bilebante, Peringgarata Lombok Tengah menjadi korban ledakan gas pada pada Senin [18/3]. Mereka adalah Putra Sanjaya [4] dan Vivin afriliani [9].
Menurut informasi kedua anak ini hendak menggoreng jamur karena lapar, tiba tiba suara dentuman keras terdengar. Ternyata keduanya terpapar ledakan tabung gas. Kondisinya Putra Sanjaya yakni 50 persen tubuhnya terbakar dan Vivin 75 persen tubuhnya terbakar juga.
Menurut keterangan Kusnadi, warga yang mengurus pengobatannya, kedua anak ini termasuk anak “yang ditelantarkan” orang tuanya. Ia ditinggal begitu saja di kakek dan neneknya. Dimana kakek dan neneknya mengurus 7 anak dari ibu bapak yang berbeda beda. Karena orang tua anak ini kerap kali menikah dan meninggal anaknya di kakek dan neneknya.
” Kesulitannya adalah kedua anak ini tidak memiliki Kartu Keluarga, kami berjibaku mengurusnya ke Dinas Sosial Lombok Tengah, baru dapat rekomendasi ini,” kata Kusnadi.
Meski sudah ada surat rekomendasi keterangan tidak mampu, namun pembiayaan hanya sampai Rp.5 juta. Sementara kondisi kedua anak ini mengalami luka kulit yang serius.
” Kami masih khawatir untuk pembiayaan, tapi saat ini sudah dipindahkan ke ruangan yang lebih baik di Rumah Sakit Kota Mataram,” katanya.
Untuk itu, Kusnadi meminta bantuan kepada semua pihak untuk membantu kedua anak ini. Karena kondisi keluarga mereka yang sangat memprihatinkan.
” Kami tadi mengumpulkan sejumlah dana dari warga sekitar, tanpa tentu tidak cukup,” ungkap Kusnadi dengan nada lirih.
Bagi anda yang ingin menyisihkan sedikit rizki kepada kedua anak ini, anda bisa menghubungi no telp: 081339772476