Jubir BPN Prabowo-Sandi, dr.Gamal Albinsaid saat di pantai Kuta, Lombok [Selasa,16/4]/ Sumber Foto:Istimewa]
Koresponden Koranmerah [Selasa, 16/4]
Salah satu Juru Bicara Badan Pemenangan Prabowo-Sandi, dr. Gamal Albinsaid menyatakan kekagumannya terhadap seorang anak penjual pernak-pernik di kawasan pantai Kuta, Lombok Tengah, NTB. Hal ini ia ungkapkan ketika bertemu dengan sosok seorang anak bernama Risna yang berjualan pernak pernik di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika itu.
” Singgah di Lombok, bertemu dengan seorang anak hebat nan tangguh. Dik Risna namanya, di usianya yang masih 8 tahun, kelas 3 SD. Risna telah berjuang untuk mengejar mimpi dan cita-citanya,” tulis dr.Gamal dalam tulisan media sosialnya.
Tokoh muda yang terkenal lugas dalam berdebat ini mengungkapkan bahwa anak yang bernama Rizna yang ia temui tersebut bercita-cita sebagai dokter sama seperti dirinya. Ia berharap kelak, suatu saat Rizna benar-benar mewujudkan mimpinya menjadi dokter dan bisa memberikan mamfaat bagi bangsa dan negara.
” Kelak ia ingin menjadi dokter. Senang mendengar mimpinya, bahagia menyaksikan semangatnya, dan teduh melihat senyumnya. Dik Risna, Mimpi itu murah, mendapatkannya mahal! Kejarlah mimpimu seperti seorang pejuang! Tidak ada lift untuk meraih mimpi,” katanya memberikan motivasi.
Ia tak lupa memberikan semangat kepada khalayak ramai untuk terus bersemangat mengejar mimpi dan mengambil pelajaran dari sikap dan motviasi dari risma ini.
” Kawan, mungkin kita lupa, karunia dan kesibukan kita hari ini adalah mimpi kita dahulu. Bersyukurlah dengan kesibukan kita, tatkala lelah, ingatlah boleh jadi kesibukan kita adalah mimpi-mimpi orang di luar sana. Terima kasih Risna,” kata dokter yang pernah diundang langsung oleh presiden Rusia, Vladimir Putin ini.
Seperti diketahui, Gamal mulai tenar setelah diundang presiden Rusia karena Gamal Albinsaid adalah seorang inovator kesehatan, sekaligus social entrepreneur yang pertama kali mencetuskan Klinik Asuransi Sampah atau Garbage Clinical Insurance bagi masyarakat kurang mampu. Caranya, masyarakat yang mau berobat cukup membawa sampah sebagai pengganti biaya berobat.
