Editorial Koranmerah [Sabtu, 27/6]
Desain Pemilu serentak 2019 telah merenggut korban jiwa ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Data termuktahir Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlahnya sudah mencapai 230 petugas KPPS di seluruh Indonesia yang gugur. Selain itu ada 16 polisi yang dilaporkan meninggal.
Aktivis 98 Institut Teknologi Bandung (ITB), Khalid Zabidi memperkirakan jumlah korban Pemilu serentak 2019 ini akan terus bertambah.
Data termuktahir Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlahnya sudah mencapai 230 petugas KPPS di seluruh Indonesia yang gugur.
Aktivis 98 Institut Teknologi Bandung (ITB), Khalid Zabidi memperkirakan jumlah korban Pemilu serentak 2019 ini akan terus bertambah. Ini, menurut dia, bisa disebut sebagai sebuah tragedi nasional.
“Kita sangat prihatin dan berduka. Peristiwa ini bisa dikatakan sebagai sebuah bencana yang merenggut korban ratusan jiwa manusia dalam satu perhelatan pemilu serentak yang menguras tenaga dan bahkan pada prakteknya di lapangan kegiatan melebihi kapasitas fisik para petugas,” ujar Khalid kepada redaksi, petang ini (Jumat, 26/4).
Ia pun setuju pelaksanaan Pemilu serentak ini harus dievaluasi.
“Pada pemilu mendatang untuk tidak dilakukan serentak dan saat ini harus ada upaya bersama untuk melakukan tanggap bencana pemilu yang telah merenggut ratusan korban jiwa petugas KPPS,” tuturnya lebih lanjut.
Sumber:Kantor Berita Politik Rmol.co