Relawan Prabowo saat melaporkan adanya dugaan tindak kecurangan di Lombok Tengah
Koresponden Koranmerah [Senin, 29/4]
Relawan Prabowo mendatangi Bawaslu Lombok Tengah guna mengadukan sejumlah temuan yang diduga sebagai bentuk adanya tindakan kecurangan, Senin [29/4].
Dimana Relawan Prabowo menemukan adanya tindakan dari ketua PPK Kecamatan Pujut yang membawa dokumen C1 ke KPU Lombok Tengah sekitar jam 01.00 dini hari. Hal ini lalu diketahui oleh relawan Prabowo yang membuntuti.
” Yang kita laporkan yakni ketua PPK Pujut mengambil C1 dari gudang penyimpanan yang ada di kantor camat sana. Cara mengambilnya juga tengah malam jam 01.00 Wita lebih Sabtu dini hari [27/4] secara diam diam,” kata Budiman dalam keterangan persnya kepada media.
Menurut Budiman, tindakan ketua PPK Pujut itu patut dicurigai dengan maksud tertentu. Dimana seorang ketua PPK mengambil dokumen C1 tanpa sepengatahuan saksi.
” Kalau ada perintah dari Ketua KPU kan harus ada berita acaranya. lalu saksi dari 01 dan 02 harus ada disitu. tapi ternyata tidak,” katanya.
Lebih lanjut Budiman menceritan detailnya. Dimana pada malam itu, setiba di kantor KPU, pihaknya dan ketua KPU sempat beradu argumen terkait persoalan dilarikannya dokumen C1 pada dini hari yang menurut relawan sangat mencurigakan.
” Di kantor KPU, beradu argumentasi dengan ketua KPU, ditanya ketua KPU, adakah perintah atau tidak. ketua KPU sambil sedikit gementaran gitu kan, menjawab tidak tahu menahu hal itu dan ada Kapolresnya juga disitu. Kita ada bukti video dan saksi yang mengejar,” jelas Budiman.
Selain persoalan Ketua PPK Pujut ini, relawan Prabowo juga melaporkan adanya salah input data di TPS 18 desa Bonjeruk.
” Suara yang di C1 itu 121, setelah kami cek di Web Situng KPU, ternyata disitu 21,” tandas Budiman.
Sementara itu sejumlah ada advokat di Lombok Tengah menilai dalam dua kasus ini terjadi tindakan kecerobohan dan tidak profesional. Ia mendesak Bawaslu untuk menelurusi terhadap laporan ini.
” Kita mendesak Bawaslu segera memproses temuan ini. jangan sampai akibat ketidakprofesionalan petugas membuat Pemilu ini menjadi keruh. memang kelihatan KPU ini tidak profesional dalam bekerja.” desak Muhanan.