Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menduga wacana pemindahan ibukota negara sebagai upaya untuk mengalihkan isu dugaan kecurangan Pemilu 2019.
Juru Debat BPN Prabowo-Sandi, Arief Poyuono menegaskan, jika dibandingkan dengan dugaan kecurangan pemilu yang diduga kuat beitu terstruktur, sistematis, masif dan brutal (TSMB), maka wacana pemindahan ibukota belum lah begitu penting.
“(Makanya) wacana pindah ibukota cuma bertujuan untuk pengalihan isu kecurangan Pilpres,” katanya kepada wartawan, Selasa (30/4).
Sebab, ditekankan oleh Arief yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, pemindahan ibukota bukanlah hal yang begitu genting alias urgent. Apalagi alasannya cuma menghindari kemacetan dan efisiensi waktu.
“(Apalagi) hanya untuk pusat pemerintahan,” imbuhnya.
Kalau memang alasannya untuk mengurangi kemacetan dan efisiensi waktu, menurut Arief lebih baik pemerintah memindahkan penyebab dari kemacetan itu sendiri. Salah satunya yakni memindahkan Pelabuhan Tanjung Priok ke sekitar daerah Industri yang berada di luar Jakarta.
“Nih contoh ya misalnya pabrik tekstil semua adanya di Bandung, Tegal, Cirebon. Nah kalau mau ekspor produknya masa harus ke pelabuhan diĀ Jakarta. Harusnya kan dibangun pelabuhan ekspor di Karawang. Sehingga mobil-mobil besar pengankutan barang ekspor enggak masuk ke Jakarta,” pungkasnya.