Ratusan elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Kedaulatan Rakyat NTB dan pendukung Prabowo-Sandi menggelar unjuk rasa di kantor KPU dan Bawaslu Provinsi NTB, Jumat [17/5].
Massa sekitar pukul 14.00 wita bergerak ke KPU NTB usai melaksanakan sholat Jumat di Masjid Islamic Center. Mereka membawa bendera merah putih, bendera Tauhid dan spanduk bertuliskan “Aksi Damai Kedaulatan Rakyat untuk menuntut keadilan dan kejujuran”.
Setibanya di Kantor KPU Provinsi NTB, masa aksi langsung melakukan orasi yang disampaikan oleh Sri Suhada uang menuduh KPU telah berlaku curang sebagai penyelenggara pemilu.
” NKRI tidak dibangun dengan kecurangan, NKRI dibangun oleh ulama, para tokoh dengan darah dan air mata, mengapa KPU tidak jujur dan penuh dengan kecurangan,” kata Suhada.
Hal yang sama disampaikan oleh Ustad Adibin Agil yang menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan untuk makar, bukan untuk menggulingkan pemerintah yang sah. Namun mereka menuntut keadilan atas kecurangan.
” Kita punya bukti, tidak ada hoax, semua orang indonesia sudah pintar dan tidak bisa ditipu. Jangan takut intervensi dari siapapun dan rezim manapun,” tandasnya.
Selanjutnya masa aksi diterima oleh Mars Ansori Wijaya (Sekertaris KPU Provinsi NTB) yang menyampaikan bahwa seharusnya yang menerima adalah komisioner KPU Provinsi NTB namun komisioner harus menghadiri Pleno tingkat pusat, sampai hari ini dan sore nanti akan tiba di mataram.
Disampaikan bahwa pernyataan sikap telah diterima dan diteruskan kepada komisioner KPU Provinsi NTB dan diteruskan kepada KPU RI.
” Banyak saudara kita yang menjadi korban dan pahlawan demokrasi, mari bacakan kalimat alfateha,” katanya.
Selanjutnya Deklarasi kemenanganan Prabowo – Sandi di NTB yang disampaikan oleh H. Idham Husen.
Deklarasi kemenangan Prabowo – Sandi pada Pilpres 2019 menindaklanjuti ijtimak ulana II setelah mengikuti pilpres 17 masyarakat NTB sesuai dengan pleno KPUD NTB menyatakan kemengan mutlak Prabowo – Sandi sebesar 2.011.319 suara atau 70 %.
Ia juga meminta Prabowo-Sandi agar membentuk kabinet yang cerdas dan atas dasar Tuhan yang maha esa dan memperkokoh persatuan dan kesatuan, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
Selanjutnya Pukul 14.45 wita, masa aksi melanjutkan aksinya ke Kantor Bawaslu Provinsi NTB.
Setibanya di Kantor Bawaslu Provinsi NTB, masa aksi langsung melakukan orasi yang disampaikan oleh Habib Hurais (DPW FPI NTB) yang menyampaikan bahwa apa yang dilakukan mereka semata untuk melawan berbagai kezaliman. Ia meminta kepada TNI Polri agar mengayomi rakyat jangan ikut berkompetisi.
” Kita datang kesini untuk aksi damai, namun jika ada yang menyakiti islam kita tidak akan mundur untuk melakukan perjuangan. Kami meminta kepada KPU dan Bawaslu untuk berlaku adil tidak melakukan kecurangan maka rakyat akan mendukung,” katanya.
Selanjutnya perwakilan masa aksi diterima oleh Ida Ayu Wayan Manik selaku Kasubag pengawasan Bawaslu Provinsi NTB yang menyampaikan bahwa pernyataan sikap akan disampaikan kepada Komisioner Bawaslu Provinsi NTB untuk diteruskan ke Bawaslu RI.
” Untuk saat ini Bawaslu Provinsi NTB sedang melaksanakan Pleno di Pusat,” katanya.
Kegiatan aksi damai dari Aliansi Kedaulatan Rakyat NTB iniĀ berakhir Pukul 15.40 wita, berjalan dengan tertib dan aman, Sitkamtibmas wilayah hukum Polres Mataram masih dalam keadaan kondusif.